Seluk-Beluk Baterai Mobil Hybrid: Daya Tahan Hingga Perawatan
23 November, 2023
Mobil hybrid saat ini menjadi salah satu pilihan bagi pecinta otomotif untuk beralih dari kendaraan bermesin konvensional. Dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil hybrid lebih efisien dalam penggunaan bahan bakarnya. Pasalnya, mobil ini juga menggunakan tenaga listrik sebagai pasokan daya yang disimpan dalam baterai.
Selain itu, mobil listrik ini menggunakan mesin yang didukung dengan motor listrik. Baik itu digunakan secara bersamaan dengan mesin konvensional maupun bergantian. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari mobil hybrid.
Berkaitan dengan motor listrik, salah satu komponen utama dalam mobil listrik adalah baterai. Baterai pada mobil listrik maupun hybrid kerap menjadi perhatian calon pengguna. Semakin besar daya baterai tentu semakin jauh pula daya jelajahnya.
Selain itu, kualitas dari baterai yang tahan dengan berbagai kondisi saat mobil digunakan menjadi salah satu perhatian utama. Karena masih menjadi teknologi yang cukup bagi di masyarakat, tidak banyak yang paham mengenai baterai dari mobil hybrid.
Pengertian Baterai Mobil Hybrid
Pada mobil hybrid adanya mesin konvensional dan motor listrik sebagai pendukungnya. Begitu pula dengan adanya baterai yang menjadi pemasok daya untuk motor listrik tersebut.
Nah, baterai untuk mobil hybrid biasanya memiliki daya yang lebih kecil dibandingkan dengan baterai dari mobil yang seutuhnya listrik. Seperti baterai pada Wuling New Almaz RS Pro Hybrid yang dibekali dengan baterai Ternary Lithium-ION dengan kapasitas 1.8 kWh.
Karena menjadi salah satu komponen penting, baterai ini didesain agar menjadi baterai dengan yang memiliki daya tahan kuat untuk melewati berbagai kondisi. Baik saat mobil digunakan waktu hujan hingga banjir. Meski sudah didesain agar memiliki daya tahan kuat, namun pengguna tetap harus berhati-hati untuk menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.
Cara Mengisi Baterai Mobil Hybrid
Mengisi daya baterai mobil hybrid memiliki cara yang berbeda-beda. Sampai saat ini ada beberapa jenis mobil hybrid yang cara kerjanya berbeda. Ada yang dapat diisi langsung baterainya seperti mobil listrik, ada pula yang dapat diisi dengan cara kerja dari mesin konvensionalnya. Berikut cara mengisi baterai mobil listrik:
-
Full Hybrid
Mobil full hybrid menggunakan mesin bensin secara penuh, sedangkan motor listrik hanya bekerja saat diperlukan. Full hybrid menggunakan motor listrik untuk menggerakkan mobil ketika melaju di kecepatan rendah. Oleh karena itu, mobil ini sangat efisien dalam mengkonsumsi BBM di jalan yang macet.
Mobil full hybrid akan digerakkan oleh kedua sumber daya secara bersamaan saat berkendara pada kecepatan tinggi. Ketika penggerak roda mengerem, fungsi motor beralih menjadi penghasil listrik. Energi ini kemudian disimpan dalam baterai.
-
Standard Hybrid
Standard hybrid adalah jenis kedua mobil hybrid, yang berbeda dengan full hybrid karena standard hybrid menggunakan mesin bensin dan motor listrik sebagai penggerak.
Mobil hybrid ini beroperasi dengan mengubah energi yang dihasilkan oleh mesin bensin menjadi energi listrik yang berfungsi untuk mengisi baterai. Namun, mesin bensin berfungsi sebagai tenaga penggerak secara penuh saat mobil bergerak dengan kecepatan tinggi.
Saat baterai kekurangan daya saat mobil bergerak dengan kecepatan tinggi, generator mengisi baterai dengan energi dari mesin bensin. Kemudian, saat pengereman generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Dengan demikian, ketika mobil berhenti sementara, peralatan elektronik di dalam mobil akan mendapatkan daya dari baterai.
-
Plug-in Hybrid
Jenis ketiga adalah plug-in hybrid. Ini hampir sama dengan mobil hybrid, tetapi memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, yang memungkinkannya melakukan perjalanan yang lebih jauh. Mesin bensin mobil ini hanya akan diaktifkan dalam situasi darurat, yaitu ketika baterai mobil habis.
Mobil ini memiliki kemampuan untuk mengisi daya, baik di rumah maupun di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Mesin bensin kurang bekerja karena kapasitas baterai yang lebih besar.
Untuk Wuling New Almaz RS Pro Hybrid sendiri menggunakan sistem standard hybrid dilengkapi Dedicated Hybrid Transmission (DHT). Sistem ini membantu mobil meneruskan dan membagi daya antara mesin bensin 2.000 cc, motor penggerak 123 hp, serta motor generator 130 kW secara cepat menghasilkan sistem Multi-Mode Hybrid.
Cara Perawatan Baterai Mobil Hybrid
Dalam merawat baterai mobil hybrid tidak terlalu sulit, pemilik mobil hybrid bisa merawatnya dengan cara service secara rutin dan selalu membersihkan baterai mobil hybrid agar terhindar dari debu dan air.
Pasalnya, apabila jarang dibersihkan debu dapat menyebabkan tersumbatnya pendingin dari baterai mobil yang bisa membuatnya cepat panas. Selain itu, air yang terjebak pada lokasi baterai bisa mempercepat terjadinya korosi.
Apakah Mobil Hybrid Perlu Di-Charge?
Tidak semua mobil hybrid perlu untuk melakukan pengecasan secara langsung. Karena mobil hybrid memiliki banyak jenis. Salah satu mobil hybrid yang bisa di-charge adalah mobil hybrid jenis Plug-in Hybrid yang dapat langsung diisi daya di rumah maupun di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Untuk jenis lain seperti mobil hybrid tipe Full Hybrid dan Standard Hybrid dapat melakukan pengisian daya sendiri saat mobil dijalankan. Seperti mesin hybrid pada New Almaz RS Pro Hybrid, yang memiliki mesin mode Series Hybrid, yaitu mesin otomatis mengisi daya baterai.
Demikian ulasan mengenai baterai mobil hybrid yang dapat menambah pengetahuan Anda. Semoga informasi ini dapat menjadi pertimbangan untuk beralih ke mobil yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, seperti mobil hybrid.