Perbedaan Understeer vs Oversteer pada Masalah Mobil
29 Juli, 2024
Understeer dan oversteer adalah dinamika kendaraan yang berkaitan dengan kepekaan setir saat mengemudi. Kedua istilah ini terjadi saat kondisi mobil tidak dalam keadaan normal, sehingga sama-sama membahayakan pengemudi dan penumpang mobil. Biar lebih tahu perbedaan, penyebab understeer vs oversteer dan bagaimana cara mengatasinya? Pahami penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Understeer?
Understeer terjadi jika sebuah mobil performa setirnya kurang dari yang telah diperintahkan oleh pengemudi, jadi tidak bisa menyelesaikan apa yang diperintahkan. Misalnya, pengemudi mau berbelok ke kiri dan sudah menggerakkan setir mobil ke arah kiri seperti seharusnya. Tapi mobil tidak bisa membelokkan roda dan menggerakkan mobil sesuai perintah.
Apabila setir sudah dibelokkan ke kiri dengan tajam, tapi hanya bergerak ke arah kiri sedikit, ini juga sudah termasuk dalam kondisi understeer. Biasanya, understeer diikuti dengan suara ban yang berdecit karena roda-roda mobil kehilangan tekanannya, terutama saat menyetir dalam keadaan kencang.
Apa Itu Oversteer?
Lantas apa bedanya understeer dan oversteer? Pengertian oversteer adalah masalah yang sering dihadapi pada mobil dengan penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive/RWD). Roda belakang seharusnya hanya bertugas mengirim tenaga dari mesin ke jalan dan untuk mengerem saja. Jadi kalau roda belakang harus mengatasi tekanan berlebihan pada setir juga, maka roda akan kehilangan traksi dan terjadi oversteer.
Apa yang terjadi kalau mobil dalam keadaan oversteer? Pada kasus yang ekstrem, oversteer dapat menyebabkan mobil berputar-putar tanpa kendali. Oversteer juga bisa dikontrol, tapi biasanya hanya oleh pengemudi andal. Kalau dalam film-film seperti Fast and Furious, kita mengenal istilah drifting atau power sliding. Tapi dalam kondisi normal, jelas oversteer bukanlah hal yang diinginkan.
Penyebab Understeer dan Oversteer
Understeer dan oversteer memiliki latar belakang penyebab yang berbeda satu sama lain. Understeer biasanya terjadi pada mobil dengan roda penggerak depan (Front Wheel Drive/FWD). Biasanya understeer terjadi saat pengemudi mencoba menikung dengan terlalu cepat. Roda depan jadi harus melakukan banyak hal dalam waktu singkat. Mulai dari mengirimkan tenaga dari mesin ke jalan, sekaligus mengatur arah mobil dan memperlambat mobil dengan bantuan rem.
Karena terlalu banyak tugas inilah dan beban setir jadi terlalu berat, maka roda depan jadi tidak bisa mengatasinya lagi. Roda depan akan kehilangan traksinya dan tidak bisa mengatasi belokan yang tajam. Ini akan sangat membahayakan saat kita mengemudi dalam kecepatan tinggi.
Lalu apakah understeer berarti ada komponen mobil yang rusak? Tenang dulu. Understeer biasanya memang terjadi kalau pengemudi menyetir dengan kencang dan harus berbelok tajam secara tiba-tiba. Jadi bukan berarti mobil mengalami kerusakan. Kita masih bisa melakukan banyak cara untuk menghindari understeer.
Sedangkan penyebab oversteer biasanya terjadi saat mobil berbelok dan pengemudi mengeluarkan tenaga lebih banyak dari seharusnya, sehingga ban tidak bisa menanganinya. Ban pun jadi slip, ban mencoba mengatasinya dengan mendorong ke arah yang berlawanan dengan arah belokan, sehingga bagian belakang mobil seperti tersentak.
Oversteer juga bisa terjadi karena pengemudi mengerem terlalu keras saat melakukan belokan. Bisa juga karena pengemudi melepaskan kaki secara tiba-tiba dari pedal. Masalah ini bukanlah hal yang normal terjadi di jalan raya, tapi memang bisa jadi atraksi yang oke di arena balapan atau kompetisi drift dan jika terjadi di jalan biasa bisa-bisa menyebabkan kecelakaan yang membahayakan nyawa.
Cara Mengatasi Understeer
Cara pertama untuk menghindari understeer adalah menyetir dengan kecepatan medium. Hindari mengebut supaya tidak perlu berbelok tajam. Kalau sudah terlanjur dan terasa mobil akan understeer, alih-alih mengerem yang akan menambah kerja roda depan, disarankan untuk mengurangi tekanan di pedal gas. Lepas rem dengan lembut, jangan angkat kaki dari satu pedal secara tiba-tiba.
Beberapa mobil sudah dilengkapi dengan fitur yang mampu mengatasi understeer. Seperti mobil Almaz Hybrid dengan fitur ESC yang mampu meminimalisir terjadinya understeer saat bermanuver. ESC adalah Electronic Stability Control, yang fungsinya untuk meningkatkan pengendalian mobil supaya slip ban mobil tidak terjadi. Berkendara dengan Almaz Hybrid pun jadi lebih lancar!
Cara Mengatasi Oversteer
Cara supaya tidak terjadi oversteer kira-kira sama dengan understeer, yaitu menyetirlah pelan-pelan. Sebisa mungkin jangan terlalu mengebut di jalanan, supaya bisa mengurangi risiko terjadinya oversteer. Biasanya pengemudi yang melakukan akselerasi terlalu tiba-tiba menjadi penyebab utama oversteer. Kalau Anda dalam keadaan seperti ini, sebaiknya tenang dan kurangi kecepatan dulu.
Usahakan tetap berada di jalur yang diinginkan dan hindari menginjak rem terlalu tiba-tiba. Bagi yang baru bisa menyetir dan harus menyetir mobil RWD, pastikan untuk rajin melatih kemampuan menyetir Anda supaya bisa lebih percaya diri saat mengendarai RWD.
Saat sedang hujan, kemungkinan terjadinya understeer atau oversteer bisa meningkat karena friksi antara ban dengan jalanan berkurang. Ban adalah bagian penting dari understeer vs oversteer. Jadi pastikan untuk selalu mengecek tekanan ban secara berkala.
Nah itulah perbedaan understeer vs oversteer, dari pengertian dan penyebab hingga cara mengatasinya. Keduanya sama-sama berbahaya. Karena itu perlu segera diatasi agar tidak membahayakan diri Anda maupun orang lain ketika berkendara.