Lulus dengan Lancar! Pelajari Tes SIM A Mobil yang Penting
30 November, 2023
Di Indonesia, Surat Izin Mengemudi (SIM) A menjadi bukti identitas dan kualifikasi utama bagi setiap pengemudi mobil. Untuk memperoleh dokumen tersebut, Anda perlu berhasil dalam ujian praktik dan tes teori SIM A. Selain itu, Anda juga harus memenuhi syarat kesehatan jasmani dan mental untuk memenuhi persyaratan pemberian SIM.
Namun, dalam proses pembuatan dan pengurusan SIM di Samsat, tidak sedikit pemohon yang mengalami kegagalan. Beberapa di antaranya dinyatakan tidak lulus dalam teori maupun saat ujian praktik. Alasan di balik kegagalan ini bukan karena ketidakmampuan, melainkan karena kurangnya pemahaman terhadap materi yang diujikan.
Dilansir Liputan 6, Kombes Pol Djati Utomo, Kasubdit SIM Korlantas Polri, menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat yang gagal mendapatkan SIM tersebut bukan karena ketidakmampuan. Hal ini karena kurang mempersiapkan diri dengan pengetahuan berkendara dan kurang persiapan baik secara jasmani maupun rohani sebelum mengikuti ujian SIM.
Artikel ini akan memaparkan lebih dalam tentang pentingnya SIM A sebagai bukti registrasi yang diberikan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Selain itu, dijelaskan pula bagaimana cara agar lulus tes SIM A, baik praktik maupun teori, tanpa calo.
Mengapa SIM A Penting?
SIM A adalah jenis surat izin untuk pengguna mobil penumpang dan barang perorangan dengan berat tidak lebih dari 3.500 kg. Bukan hanya secarik kertas biasa, dokumen ini adalah kunci bagi setiap pengemudi yang ingin mengendarai mobil dengan sah. Memiliki SIM A, Anda bukan hanya menunjukkan kemampuan mengemudi, tetapi juga memastikan telah memenuhi persyaratan administrasi, kesehatan jasmani dan rohani, serta pemahaman terhadap peraturan lalu lintas.
Perlu diketahui, kewajiban memiliki SIM sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) pasal 77 ayat 1 no. 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dengan tegas dinyatakan bahwa setiap individu yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki SIM yang sesuai dengan jenis kendaraan yang dikemudikan. SIM A bukan hanya kewajiban hukum; ini adalah jaminan bahwa setiap pengemudi telah menjalani uji kualifikasi yang ketat.
Perlu diketahui bahwa besaran biaya pembuatan dan perpanjangan SIM telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak. Untuk rincian biaya, pembuatan SIM A dipatok Rp120.000. Sementara untuk perpanjangan SIM A dikenakan biaya Rp80.000.
Sebagai informasi, sejak Januari 2023, biaya pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) di Satpas tidak lagi mencakup tes psikologi dan tes kesehatan. Pemohon SIM hanya akan dikenakan biaya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Polri.
Sebelumnya, tes kesehatan dan tes psikologi menjadi satu paket dalam pengujian SIM di Satpas. Namun, melalui surat telegram Nomor ST/2387/X/YAN.1.1./2022, yang dikeluarkan pada 31 Oktober 2022, menyebutkan bahwa ada arahan untuk menghindari pungutan liar (pungli). Salah satu langkah untuk menghindari pungli adalah dengan menghilangkan biaya pembuatan SIM baru yang sebelumnya mencakup tes psikologi dan tes kesehatan.
Materi Ujian Praktik SIM A
Jika berencana membuat SIM, Anda bisa pelajari materi teori ujian SIM melalui panduan resmi Korlantas di website. Sementara untuk tes praktik SIM A, Anda bisa pelajari buku Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2019.
Menurut lampiran Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI Nomor 9 Tahun 2012 tentang SIM tersebut, terdapat empat poin utama yang menjadi syarat wajib untuk dinyatakan lulus. Berikut materi ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) A:
1. Uji Kendaraan Bermotor Maju dan Mundur Sejauh 50 Meter pada Jalur Sempit
- Wajib menggunakan sabuk pengaman sebelum menghidupkan kendaraan uji.
- Maju dan mundur pada jalur sempit dengan ketentuan lebar kendaraan ditambah 60 sentimeter.
- Terdapat garis batas start dan finish, serta kesalahan menyentuh/menjatuhkan patok menjadi penilaian kegagalan.
2. Uji Slalom/ Zigzag Maju dan Mundur
- Peserta wajib menggunakan sabuk pengaman sebelum menjalankan kendaraan uji.
- Menjalankan kendaraan uji melewati patok dengan jarak tertentu tanpa menyentuh/menjatuhkan patok.
- Jarak antara patok adalah 1,5 kali panjang kendaraan.
- Kesalahan menyentuh/menjatuhkan patok menjadi kriteria kegagalan.
3. Uji Parkir Paralel dan Seri
- Wajib menggunakan sabuk pengaman sebelum menghidupkan kendaraan uji.
- Memarkir kendaraan bermotor uji di tempat yang terbatas dengan ketentuan tertentu.
- Melibatkan parkir paralel dan seri dengan jumlah patok yang telah ditentukan.
- Kesalahan menyentuh/menjatuhkan patok dapat menyebabkan kegagalan dalam ujian.
4. Uji Mengemudikan Ranmor Berhenti di Tanjakan dan Turunan
- Wajib menggunakan sabuk pengaman sebelum menghidupkan kendaraan uji.
- Melibatkan pengemudian pada tanjakan dengan sudut kemiringan tertentu dan melakukan pengereman.
- Di jalan datar dan turunan, pengujian mencakup pengereman, berhenti di rambu garis stop, dan melanjutkan perjalanan.
- Kesalahan menyentuh/menjatuhkan patok, mati mesin, atau ketidakstabilan gas dapat menyebabkan kegagalan.
5. Pengereman
Tahap terakhir dalam ujian SIM A adalah uji pengereman, yang bertujuan untuk mengonfirmasi tingkat keselamatan ketika pemohon mengemudikan kendaraan bermotor dengan kecepatan stabil, biasanya pada persneling dua atau tiga. Prosedur ini melibatkan beberapa langkah kunci:
- Anda akan diminta untuk melakukan pengereman saat kendaraan berada pada garis kuning atau di sekitar patok tertentu.
- Setelah melakukan pengereman, pemohon perlu melepas rem ketika kendaraan mencapai patok atau garis hijau, sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
- Tahap terakhir melibatkan pergerakan kendaraan. Anda diharapkan untuk membelok sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh petugas uji.
Ketentuan Kelulusan Ujian SIM A yang Harus Diketahui
Dalam proses ujian SIM A, terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan untuk memastikan kelulusan. Berikut adalah poin-poin kunci mengenai ketentuan kelulusan ujian SIM A.
-
Pengecekan Kendaraan
Anda harus melakukan pengecekan kendaraan sesuai dengan ketentuan pengujian yang berlaku.
-
Ujian Praktik
- Sebagai peserta uji, Anda tidak diperbolehkan menyentuh/menjatuhkan satu atau lebih patok selama pelaksanaan ujian praktik.
- Pada materi ujian mundur di jalur sempit, Anda harus menjalankannya tanpa menengok ke belakang; melainkan melihat melalui spion kendaraan bermotor uji.
-
Ujian Menanjak
- Pada materi ujian menanjak, kendaraan bermotor uji harus berhenti dengan menekan rem kaki bersamaan dengan pedal kopling di garis stop.
- Setelah itu, menetralkan persneling dan tarik handrem.
- Anda akan diperintahkan untuk melanjutkan perjalanan, dan kendaraan uji tidak boleh mundur atau mati mesin. Kegagalan akan dinyatakan apabila terjadi mundur atau mati mesin.
-
Kesempatan Ulang
- Setiap peserta ujian diberikan kesempatan untuk mengulang sebanyak dua kali sebelum dinyatakan gugur.
Dengan memahami dan mematuhi ketentuan-ketentuan ini, peserta ujian memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai kelulusan dalam ujian SIM A.
Cara Membuat SIM A Online
Proses pembuatan SIM A juga bisa dilakukan online. Hal ini memberikan kenyamanan dan praktik yang lebih baik daripada metode offline. Meskipun begitu, membuat SIM online masih butuh kehadiran fisik di SATPAS pada saat tes praktik. Bagaimana caranya? Berikut panduannya:
- Unduh dan install aplikasi Digital Korlantas POLRI dari Play Store atau App Store.
- Lakukan registrasi akun dengan menggunakan nomor ponsel Anda. Pastikan untuk mengisi data yang diminta dengan benar.
- Verifikasi email dan E-KTP Anda untuk melengkapi proses registrasi.
- Buka menu SIM pada aplikasi Digital Korlantas POLRI. Pilih opsi pendaftaran SIM.
- Isi data yang diperlukan sesuai petunjuk dalam aplikasi.
- Lakukan pembayaran pendaftaran SIM sesuai instruksi yang ada di aplikasi.
- Kemudian, lakukan tes teori SIM A online melalui aplikasi.
- Jika Anda lulus ujian teori, tentukan tanggal untuk menjalani ujian praktik di SATPAS yang dipilih.
- Setelah berhasil lulus ujian praktik, Anda dapat mengambil SIM di SATPAS.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membuat SIM secara online dengan lebih mudah dan efisien. Pastikan untuk mematuhi setiap petunjuk dan persyaratan yang tertera dalam aplikasi Digital Korlantas POLRI.
Tips Lulus Ujian SIM A Tanpa Calo
Soal tes SIM A mobil di Indonesia sering dianggap menakutkan, bahkan hingga dianggap sulit oleh sebagian masyarakat. Maka tak heran jika sebagian orang akhirnya memilih jalan pintas dengan bantuan calo. Menariknya, hasil analisis dari perusahaan pembiayaan mobil Zuto asal Inggris memberikan pandangan berbeda.
Menurut Zuto, ujian teori dan praktik di Indonesia masih tergolong mudah. Dalam perbandingan dengan negara-negara lain seperti Vietnam, Singapura, China, Jepang, Australia, dan Prancis, ujian praktik lisensi mengemudi di Indonesia ternyata lebih mudah.
Meski begitu, terkadang banyak peserta yang mengalami kegagalan saat melakukan ujian praktik karena melakukan beberapa kesalahan. Nah, untuk mencegah dan mengurangi kesalahan tersebut, simak tips lulus tes SIM A tanpa calo.
1. Berlatih dengan Simulasi Ujian
Biasakan diri dengan berlatih menggunakan simulasi ujian melalui website resmi Korlantas Polri. Terdapat 174 contoh soal ujian Smart SIM yang bisa dijawab.
Soal-soal di website Korlantas membantu Anda memahami model pertanyaan yang mungkin muncul, terutama terkait tata tertib berkendara dan tanda rambu-rambu lalu lintas. Identifikasi pertanyaan-pertanyaan seputar cara mengemudi di berbagai situasi, seperti melewati tanda rambu tertentu.
2. Terampil Mengendarai Mobil
Anda perlu lebih dari sekadar keahlian mengemudikan mobil. Pahami tombol dan fitur mobil dengan baik, termasuk lokasi airbags, cara menggunakan sabuk pengaman, dan pengetahuan tentang lampu sein.
Selain itu, perlu memahami fungsi setiap lampu dan komponen mobil membantu Anda berkendara dengan baik dan menjaga keselamatan pengendara lainnya.
3. Selalu Gunakan Kaca Spion
Kaca spion adalah elemen krusial dalam keselamatan berkendara. Selalu perhatikan kaca spion saat berbelok atau mendahului untuk menghindari risiko kecelakaan. Pasalnya, kebiasaan memperhatikan kaca spion mencerminkan tingkat kewaspadaan yang tinggi, menjaga Anda dan pengendara lainnya dari situasi berbahaya.
4. Bisa Praktik Parkir Mundur
Kemampuan untuk parkir mundur atau paralel tanpa menyentuh garis batas menunjukkan kejelian dan kecermatan berkendara yang baik. Maka dari itu, latihan parkir mundur menjadi kunci sukses dalam ujian praktik SIM A, karena ini merupakan bagian yang sering diuji.
5. Jaga Kecepatan Berkendara:
Menjaga kecepatan sesuai dengan kondisi dan medan jalan adalah tanda kesiapan untuk berkendara di jalanan umum. Kecepatan yang terkontrol membantu menjaga ketertiban dan mengurangi risiko kecelakaan.
6. Kuasai Manuver Mobil
Menguasai manuver mobil, termasuk manuver zig-zag dan putar balik, menandakan kemampuan untuk mengendalikan mobil dengan baik. Maka dari itu, lakukan latihan untuk memastikan Anda tidak melakukan kesalahan saat menghadapi ujian praktik.
Dengan memahami tips di atas dapat meningkatkan peluang lulus ujian praktik SIM A. Ingatlah untuk tetap fokus pada keselamatan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.