Mengenal Bahaya Microsleep Saat Berkendara
17 Juli, 2023
Pernahkah kehilangan fokus hingga memejamkan mata selama beberapa detik ketika berkendara? Bisa jadi Anda mengalami gejala microsleep, yaitu otak berhenti selama beberapa detik. Artinya, tak sepenuhnya tidur dan tak sepenuhnya sadar. Bahaya microsleep ini bisa berakibat sangat fatal, lho.
Penyebab Terjadinya Microsleep
Microsleep sangat mungkin terjadi pada mereka yang mengantuk tapi menahan diri untuk tidur. Atau dalam kata lain, pengendara mengalami kelelahan sangat akut akibat kurang beristirahat. Padahal, untuk berkendara Anda harus dalam kondisi prima dan tidak boleh mengantuk.
Tanda-Tanda Microsleep
Orang yang mengalami microsleep akan sulit untuk berkonsentrasi. Tak hanya itu, mereka juga cenderung tidak mendengar pembicaraan orang lain dan ketika diajak berbincang seperti tidak nyambung karena sulit mengingat kejadian 1-2 menit lalu. Selain itu, matanya akan tetap terbuka namun pandangan kosong.
Bila sedang memegang barang, orang yang mengalami microsleep dengan tidak sengaja menjatuhkan barang yang dipegangnya itu. Tanda-tanda yang paling bahaya adalah hilang kontrol postur tubuh sehingga membuat kepala terjatuh tiba-tiba.
Kondisi tidur singkat secara tak sadar ini, dapat tiba-tiba membuat pengendara kaget ketika terbangun. Imbasnya, karena masih berada di bawah alam sadar pengendara dapat hilang kendali hingga kecelakaan pun tak dapat terhindarkan.
Mengatasi Microsleep Saat Berkendara
Lantas, bila mengalami tanda-tanda microsleep ketika sedang berkendara apa yang harus dilakukan? Anda bisa mendengarkan lagu dengan tempo musik yang cepat. Microsleep ini bisa timbul ketika pengendara merasa bosan, seperti di tengah kemacetan atau sedang melintas di jalanan yang lurus. Dengan mendengarkan lagu, perhatian Anda bisa teralihkan karena otak akan memproses suara yang terdengar.
Mencegah Microsleep
Anda dapat menghindari microsleep dengan memenuhi waktu tidur yang cukup, yakni tujuh hingga sembilan jamĀ per hari.
Bila melakukan perjalanan jauh, pastikan waktu tidur tak kurang dari enam jam ketika malam hari. Berhenti setiap dua hingga tiga jam sekali sepanjang perjalanan supaya bisa meregangkan otot sejenak sembari beristirahat di mobil.
Hindari juga untuk pergi sendirian. Ajak teman atau saudara agar menemani Anda menyetir, terutama ketika perjalanan jauh. Selain bisa bergantian menyetir, adanya teman bisa menjadi teman ngobrol untuk menghindari ngantuk.
Setelah Anda mengetahui bahaya microsleep yang sudah dipaparkan di atas, pastikan Anda memiliki kondisi tubuh prima sebelum berkendara, ya.