Tips Menghemat Bensin Mobil Saat Berkendara Jarak Jauh
31 Mei, 2025

Pengemudi kendaraan pribadi perlu memahami teknik penggunaan bensin mobil yang efisien demi mengoptimalkan biaya operasional kendaraan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh. Penerapan cara menghemat BBM menjadi sangat penting mengingat harga bahan bakar yang terus mengalami fluktuasi dan cenderung naik dari tahun ke tahun. Efisiensi penggunaan bensin tidak hanya berdampak positif pada dompet pengemudi, tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon yang dihasilkan kendaraan.
Para pemilik mobil dari berbagai kalangan kini semakin peduli terhadap konsumsi bensin mobil mereka sebagai bagian dari manajemen keuangan pribadi yang lebih bijak. Metode efisiensi bahan bakar menjadi informasi berharga yang dapat diterapkan oleh siapa saja, mulai dari pengemudi harian hingga mereka yang sering melakukan perjalanan jarak jauh. Penghematan konsumsi bahan bakar hingga 10-15% dapat dicapai dengan menerapkan teknik berkendara yang tepat dan pemeliharaan kendaraan secara teratur, sekaligus memperpanjang usia komponen mesin kendaraan.
Baca Juga: 1 Liter Bensin Mobil Menempuh Berapa Kilometer?
Strategi Menghemat Bensin Mobil Saat Perjalanan Jauh
1. Menerapkan Teknik Berkendara Hemat Energi
Penerapan teknik berkendara hemat energi merupakan salah satu strategi paling efektif untuk menghemat bensin mobil saat berkendara jarak jauh. Teknik ini mencakup berbagai aspek seperti menjaga putaran mesin per menit pada angka ideal (biasanya antara 1.500-2.500 rpm), melakukan percepatan dan perlambatan secara halus tanpa penekanan pedal gas secara mendadak, serta memanfaatkan momentum kendaraan saat menuruni tanjakan.
Para ahli otomotif merekomendasikan penggunaan gigi tertinggi yang memungkinkan saat berkendara di jalan tol atau jalan yang relatif datar untuk mencapai efisiensi bensin mobil optimal. Penerapan teknik berkendara hemat energi secara konsisten, umumnya dapat menghemat konsumsi bahan bakar hingga 10-15%, jumlah yang signifikan terutama untuk perjalanan jarak jauh yang bisa mencapai ratusan kilometer.
2. Memanfaatkan Teknologi Modern Kendaraan
Wuling Alvez, dengan mesin 1.485 cc DVVT DOHC, menawarkan efisiensi bahan bakar yang optimal berkat teknologi modern yang diusungnya. Fitur mode berkendara ekonomis (Eco Mode) pada varian Alvez EX dan CE dengan transmisi CVT membantu mengatur respons akselerasi dan perpindahan gigi secara halus, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien tanpa mengorbankan performa berkendara. Dalam pengujian perjalanan luar kota yang pernah dilakukan oleh rekan-rekan media dan jurnalis, Alvez mencatatkan konsumsi bahan bakar hingga 19,1 km/liter, menunjukkan efisiensi yang mengesankan untuk kendaraan di kelasnya.
Selain itu, penggunaan fitur pengatur kecepatan tetap (cruise control) pada kecepatan konstan, terutama di jalan tol, dapat membantu menghemat bahan bakar hingga 7–8% dengan menjaga kestabilan putaran mesin dan menghindari percepatan yang tidak perlu. Berbagai sensor canggih pada mesin juga secara otomatis mengatur rasio bahan bakar dan udara ideal untuk proses pembakaran, sehingga menghasilkan output tenaga optimal dengan konsumsi bensin minimal.
3. Memperhatikan Aerodinamika Kendaraan
Faktor aerodinamika memainkan peran penting dalam efisiensi bensin mobil, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi pada perjalanan jarak jauh. Tahanan angin (drag) yang dihasilkan kendaraan dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar, di mana setiap penambahan kecepatan 10 km/jam di atas 80 km/jam dapat menambah konsumsi bensin sekitar 5-8%.
Mengurangi atau menghilangkan aksesoris eksternal tidak esensial seperti rak atap, kotak bagasi tambahan, atau aksesoris modifikasi yang mengganggu aerodinamika kendaraan dapat membantu menghemat bensin. Penggunaan jendela tertutup saat berkendara dengan kecepatan tinggi (di atas 80 km/jam) juga lebih efisien dibandingkan membuka jendela, karena mengurangi turbulensi udara yang dapat meningkatkan hambatan aerodinamis dan berdampak pada penggunaan bensin lebih boros.
4. Perencanaan Rute dan Waktu Perjalanan
Perencanaan rute dan waktu perjalanan merupakan strategi cerdas untuk menghemat bensin mobil yang sering diabaikan. Kemacetan lalu lintas dengan pola berhenti-jalan dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 20-30% dibandingkan dengan berkendara dalam kondisi lancar pada kecepatan yang sama.
Pemanfaatan aplikasi navigasi modern untuk memilih rute dengan lalu lintas lancar dan minim tanjakan curam dapat mengurangi konsumsi bensin. Jadwal keberangkatan di luar jam sibuk (pukul 09.00-15.00 atau setelah pukul 20.00) juga membantu menghindari kemacetan dan menjaga kecepatan stabil yang lebih hemat bahan bakar. Umumnya, pengendara yang merencanakan rute dan waktu perjalanan dengan baik dapat menghemat bensin hingga 15% dibandingkan yang tidak melakukan perencanaan sama sekali.
5. Memilih Jenis Kendaraan yang Tepat
Memilih kendaraan dengan karakteristik mesin yang efisien seperti Alvez SE dengan transmisi manual 6-percepatan menjadi pertimbangan strategis untuk menghemat bahan bakar dalam jangka panjang. Transmisi manual memberikan fleksibilitas lebih tinggi dalam mengontrol putaran mesin sesuai dengan kondisi jalan, memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan RPM rendah saat berkendara di jalan datar dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar.
Teknologi DVVT (Dynamic Variable Valve Timing) yang dimiliki Alvez memungkinkan waktu pembukaan dan penutupan katup diatur secara optimal pada berbagai kondisi berkendara, meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi konsumsi bahan bakar . Dengan tenaga 105 HP pada 5.800 rpm dan torsi 143 Nm pada rentang 4.000–4.600 rpm, Alvez menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi bahan bakar yang ideal untuk berbagai kondisi berkendara, termasuk perjalanan jarak jauh.
Baca Juga: Jenis Bensin di Indonesia: Klasifikasi, Fungsi, dan Panduan Penggunaan
Tips Sederhana Hemat Bensin Mobil Saat Perjalanan Jauh
1. Menjaga Tekanan Ban Optimal
Pemeliharaan tekanan ban pada level optimal merupakan cara menghemat BBM yang sederhana namun sangat efektif. Ban yang kurang angin meningkatkan hambatan gulir (rolling resistance) hingga 3-5%, memaksa mesin bekerja lebih keras dan mengkonsumsi lebih banyak bensin untuk mempertahankan kecepatan yang sama.
Produsen kendaraan umumnya mencantumkan rekomendasi tekanan ban ideal pada stiker di pintu pengemudi atau buku manual, dengan tekanan yang lebih tinggi sekitar 2-3 PSI dari standar direkomendasikan untuk perjalanan jarak jauh dengan muatan penuh. Pemeriksaan tekanan ban sebaiknya dilakukan minimal dua minggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh, menggunakan alat pengukur tekanan ban yang akurat dan dalam kondisi ban dingin (belum digunakan minimal selama 3 jam) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang presisi.
2. Mengurangi Beban Tidak Perlu
Pengurangan beban berlebih pada kendaraan merupakan metode efisiensi bahan bakar yang dapat diterapkan dengan mudah oleh siapa saja. Setiap penambahan beban 45 kg pada kendaraan dapat meningkatkan konsumsi bensin hingga 1-2%, akumulasi yang signifikan untuk perjalanan jarak jauh.
Para pengemudi disarankan hanya membawa barang-barang esensial dan mengeluarkan barang-barang tidak perlu seperti peralatan olahraga, kotak perkakas berlebih, atau barang-barang lain yang sering “terlupakan” di bagasi. Distribusi beban yang merata juga penting untuk stabilitas berkendara dan efisiensi bensin, dengan penempatan barang-barang berat di posisi paling rendah dan di tengah kendaraan, bukan di bagian belakang yang dapat mengubah geometri suspensi dan meningkatkan hambatan aerodinamis.
3. Melakukan Pemeliharaan Rutin Komponen Kritis
Pemeliharaan komponen-komponen kritis kendaraan secara berkala menjadi kunci penting dalam upaya menghemat bensin mobil. Filter udara yang kotor dapat mengurangi efisiensi bensin hingga 5-8% karena menghambat aliran udara optimal ke ruang bakar, sementara busi yang aus menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan pemborosan bahan bakar.
Penggantian filter udara setiap 15.000-20.000 km dan pemeriksaan atau penggantian busi sesuai rekomendasi pabrikan (umumnya setiap 40.000-100.000 km tergantung jenis) dapat menjaga performa mesin tetap optimal. Pemeliharaan sistem injeksi bahan bakar melalui penggunaan bahan bakar berkualitas atau pembersihan berkala dengan pembersih injektor bahan bakar juga membantu mencegah penumpukan karbon. Termasuk menjaga efisiensi penyemprotan bensin, menghasilkan pembakaran lebih sempurna dan penggunaan bensin lebih efisien saat perjalanan jauh.
4. Meminimalkan Penggunaan AC
Penggunaan sistem pendingin udara (AC) yang bijak merupakan tips menghemat bensin mobil yang sering diabaikan. Penggunaan AC full dapat meningkatkan konsumsi bensin hingga 10-15%, terutama pada kendaraan bermesin kecil atau saat berkendara dalam kota dengan kecepatan rendah.
Pengaturan suhu AC pada level moderat (sekitar 24-25°C) alih-alih setting terendah dapat mengurangi beban kompresor AC dan menghemat bensin. Teknik alternatif seperti menggunakan mode resirkulasi udara (yang mendinginkan udara di dalam kabin daripada udara luar yang lebih panas) dan memarkir kendaraan di tempat teduh untuk mengurangi suhu awal kabin juga membantu mengurangi beban kerja AC dan menghemat bensin mobil.
Untuk perjalanan dengan kecepatan rendah (di bawah 60 km/jam), membuka jendela bisa lebih hemat bensin dibandingkan menggunakan AC, namun pada kecepatan tinggi, penggunaan AC lebih efisien karena jendela terbuka meningkatkan hambatan aerodinamis.
5. Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas Sesuai Rekomendasi
Pemilihan jenis bensin mobil yang tepat sesuai rekomendasi pabrikan merupakan langkah penting dalam efisiensi bahan bakar. Penggunaan bahan bakar dengan angka oktan lebih rendah dari rekomendasi dapat menyebabkan ketukan pada mesin yang berpotensi merusak komponen dan mengurangi efisiensi pembakaran, sementara penggunaan bahan bakar beroktan terlalu tinggi tidak memberikan manfaat tambahan signifikan namun meningkatkan biaya.
Mesin bensin dengan kompresi rendah-menengah (seperti yang umum digunakan pada mobil penumpang) biasanya didesain optimal dengan bahan bakar angka oktan 90-92, mampu memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi. Konsistensi dalam penggunaan merek bahan bakar juga penting karena setiap produsen memiliki formula aditif khusus, pergantian merek terlalu sering dapat menyebabkan inkonsistensi dalam pembakaran dan potensial pembentukan deposit yang mengurangi efisiensi bensin dalam jangka panjang.
Menghemat bensin saat melakukan perjalanan jauh bukanlah hal yang sulit jika pengemudi menerapkan teknik berkendara efisien, merawat kendaraan secara berkala, dan memanfaatkan fitur-fitur modern yang tersedia pada mobil seperti Wuling Alvez. Dengan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail kecil seperti tekanan ban dan beban kendaraan, efisiensi bahan bakar bisa ditingkatkan secara signifikan. Selain mengurangi biaya operasional, langkah ini juga mendukung upaya menjaga lingkungan melalui pengurangan emisi.
