Agar Tidak Selip, Ini Tekanan Ban Mobil yang Aman Saat Hujan | Wuling

Auto Tips

Agar Tidak Selip, Ini Tekanan Ban Mobil yang Aman Saat Hujan

17 Maret, 2025

Image Agar Tidak Selip, Ini Tekanan Ban Mobil yang Aman Saat Hujan

Cuaca hujan sering kali menjadi tantangan bagi pengemudi karena jalanan yang licin dan genangan air dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Tekanan ban yang tidak sesuai memperburuk kondisi ini, di mana tekanan terlalu rendah meningkatkan risiko aquaplaning, sementara tekanan terlalu tinggi mengurangi daya cengkram ban pada aspal.

Menjaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting untuk kestabilan kendaraan. Tekanan yang tidak ideal dapat mempercepat keausan ban, mengurangi traksi, dan menurunkan keselamatan berkendara, terutama di jalan basah.

Tekanan Ban Mobil yang Aman Saat Hujan

Sebelum menghadapi musim hujan, memastikan tekanan ban dalam kondisi optimal menjadi hal yang sangat penting. Jalanan yang basah dapat mengurangi daya cengkram ban, meningkatkan risiko tergelincir, dan memperpanjang jarak pengereman. Pengecekan tekanan ban secara rutin perlu dilakukan agar kendaraan tetap stabil di berbagai kondisi jalan.

Berikut tiga hal utama yang perlu diperhatikan:

1. Pastikan Tekanan Ban Sesuai Rekomendasi

Setiap kendaraan memiliki standar tekanan ban yang berbeda. Mobil kecil seperti hatchback dan sedan idealnya menggunakan tekanan 30-33 psi. SUV dan MPV sebaiknya berada di kisaran 32-35 psi, sedangkan kendaraan niaga dan pickup membutuhkan tekanan lebih tinggi, sekitar 35-40 psi. Pada kondisi jalan basah, tekanan ban bisa sedikit ditingkatkan dalam batas aman, misalnya 32-37 psi, agar cengkeraman tetap optimal.

2. Lakukan Pemeriksaan Tekanan Ban Secara Rutin

Memeriksa tekanan ban sebelum berkendara sangat dianjurkan, terutama saat memasuki musim hujan. Gunakan alat pengukur yang akurat untuk memastikan tekanan tetap sesuai dengan standar pabrikan. Informasi mengenai tekanan ban biasanya tertera pada pilar B pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.

3. Perhatikan Kondisi Ban

Tekanan angin yang tepat perlu didukung dengan kondisi ban yang baik. Kembangan ban yang sudah aus akan mengurangi daya cengkeram dan meningkatkan risiko aquaplaning. Pastikan kedalaman kembangan masih dalam batas aman dan segera ganti ban jika sudah mendekati batas minimal.

Resiko Traksi Hilang karena Tekanan Ban

tekanan ban mobil

Kendala berkendara di jalan basah semakin meningkat saat tekanan ban tidak sesuai. Ban yang kehilangan daya cengkeram dapat menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan, terutama saat hujan lebat atau di jalan yang licin. Faktor lain seperti kondisi permukaan jalan, bobot kendaraan, dan kualitas ban juga berpengaruh terhadap stabilitas mobil. Memahami risiko dari tekanan ban yang tidak ideal sangat penting guna menghindari kecelakaan. Berikut beberapa dampak yang perlu diperhatikan:

1. Aquaplaning

Aquaplaning terjadi saat lapisan air mengisi celah antara ban dan jalan, membuat kendaraan melayang tanpa kendali. Tekanan ban yang terlalu rendah tidak mampu membuang air dengan efektif, sedangkan tekanan yang terlalu tinggi mengurangi daya cengkram ban. Risiko tergelincir semakin besar, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi di jalan basah.

2. Daya Cengkram Berkurang

Traksi yang baik diperlukan agar kendaraan tetap stabil. Jalan dengan permukaan beton atau kondisi basah akibat hujan, lumpur, atau residu kimia dapat mengurangi daya cengkram ban. Jika tekanan ban tidak sesuai, area kontak dengan jalan berkurang, sehingga kendaraan lebih sulit dikendalikan saat menikung atau melakukan pengereman mendadak.

3. Keausan Ban Tidak Merata

Tekanan yang tidak tepat menyebabkan ban lebih cepat aus di bagian tertentu. Kondisi ini tidak hanya memperpendek umur ban, tetapi juga menurunkan performanya. Ban yang aus lebih rentan kehilangan traksi, terutama di jalan licin, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Kontrol Kemudi dan Keseimbangan Terganggu

Tekanan ban yang tidak ideal mempengaruhi keseimbangan kendaraan, terutama saat membawa muatan berat. Beban yang tidak merata membuat kendaraan lebih sulit dikendalikan dan berpotensi menyebabkan selip. Menyesuaikan tekanan ban dengan rekomendasi pabrikan menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas kendaraan.

Tips Menjaga Kestabilan Kendaraan di Jalan Basah

tekanan ban mobil

Pastikan kendaraan dalam kondisi optimal sebelum melintasi jalan yang basah. Hujan dapat membuat permukaan jalan licin, mengurangi traksi ban, serta menurunkan visibilitas. Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Periksa dan Gunakan Ban yang Tepat

Ban memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan kendaraan di jalan basah. Tekanan ban harus selalu sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar daya cengkeram tetap optimal. Ban yang kurang angin atau terlalu keras dapat meningkatkan risiko tergelincir. Selain itu, ban khusus musim hujan dengan pola tapak lebih dalam mampu mengalirkan air dengan lebih baik, sehingga mengurangi kemungkinan aquaplaning. Jika kedalaman alur ban sudah di bawah 2 mm, sebaiknya segera diganti karena daya cengkramnya sudah berkurang drastis.

2. Kurangi Kecepatan dan Jaga Jarak

Jalanan yang basah membuat kendaraan lebih sulit dikendalikan, terutama saat harus mengerem mendadak. Kecepatan yang lebih rendah membantu ban tetap mencengkram jalan dengan baik dan mengurangi risiko kehilangan kontrol akibat aquaplaning. Selain itu, jarak aman dengan kendaraan di depan harus diperlebar, karena ban membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti di permukaan yang licin.

3. Hindari Manuver Mendadak

Gerakan tiba-tiba dapat membuat kendaraan kehilangan traksi, terutama saat hujan deras. Pengereman mendadak bisa menyebabkan roda terkunci dan kendaraan meluncur tanpa kendali. Oleh karena itu, perlambatan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan menekan pedal rem secara halus. Hal yang sama berlaku saat berbelok atau mempercepat laju kendaraan. Manuver yang lebih lembut akan menjaga keseimbangan mobil dan mengurangi risiko tergelincir.

4. Waspadai Genangan Air

Kubangan di jalan sering kali menutupi lubang atau permukaan yang tidak rata, sehingga berpotensi merusak kendaraan atau menyebabkan ban kehilangan daya cengkeram. Selain itu, melintasi genangan air dengan kecepatan tinggi dapat menimbulkan cipratan yang mengganggu visibilitas pengendara lain. Untuk menghindari risiko tersebut, perlambat kendaraan dan pastikan roda tetap berada di jalur yang aman.

5. Nyalakan Lampu Kendaraan dengan Benar

Visibilitas yang menurun saat hujan membuat pencahayaan kendaraan sangat penting. Lampu utama atau lampu kabut membantu pengendara lain melihat keberadaan mobil, terutama dalam kondisi hujan lebat atau kabut tebal. Namun, penggunaan lampu hazard saat berkendara sebaiknya dihindari karena dapat membingungkan pengemudi lain, terutama saat akan berpindah jalur atau berbelok.

 

Mengemudi saat hujan membutuhkan perhatian ekstra agar perjalanan tetap aman. Dengan melakukan penyesuaian tekanan ban yang tepat dan menerapkan teknik berkendara yang aman, risiko tergelincir di jalan basah dapat diminimalkan. Memastikan kondisi ban tetap optimal, menghindari manuver mendadak, serta menjaga jarak aman menjadi langkah penting untuk menjaga kestabilan kendaraan saat hujan.

Keselamatan berkendara di jalan basah sangat bergantung pada kesiapan kendaraan dan kewaspadaan pengemudi. Dengan memahami risiko yang ada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, perjalanan tetap nyaman dan aman meskipun dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Banner Cortez CT Mobil Keluarga Terbaik