Setir Mobil Berat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
31 Maret, 2021
Ketika Anda merasakan setir mobil berat dan sulit dibelokkan, tentu ada permasalahan serius di mobil. Apalagi saat setir berat disertai dengan getaran atau bunyi, maka kondisi ini harus segera diperbaiki dengan cepat.
Pada dasarnya, power steering haruslah bekerja dengan suara yang lembut atau tanpa suara. Namun saat anda merasakan kondisi setir mobil yang berat, maka segeralah melakukan pengecekan kondisi power steering. Permasalahan bisa timbul dari kondisi pompa power steering atau pada komponen sistem setir yang lainnya.
Penyebab dan Cara Mengatasi Setir Mobil Berat
1. Oli Power Steering Kurang atau Masa Penggantian Sudah Lewat
Sistem power steering memang sangat membutuhkan fluida yang khusus, agar bisa bertahan dalam suhu yang lumayan tinggi dan dalam tekanan yang tinggi. Power steering biasanya menggunakan oli jenis automatic transmission fluid atau ATF yang biasanya diisi untuk transmisi otomatis sebuah mobil.
Secara prinsip, transmisi otomatis dengan sistem power steering menggunakan prinsip kerja hidrolik. Oli transmisi matic dipakai untuk mengisi power steering, namun oli biasanya akan mengalami degradasi yang berkali-kali.
Cara mengatasi power steering kurang atau lewat masa penggantian bisa dilakukan dengan mengecek kualitas dari power steering pada mobil. Apabila kondisinya sudah hitam, maka segeralah ganti dengan yang baru. Jika warnanya masih merah, maka harus mengatur atau mengecek volume nya. Pada umumnya, pergantian oli power steering dilakukan antara 25.000 sampai 30.000 Km.
2. Ban Kempes atau Gundul
Apabila mobil memiliki bobot yang berat, maka otomatis setir mobil akan menjadi lebih berat dan gaya tekan mobil menjadi lebih berat. Gaya tekan dalam sebuah mobil memang tidak hanya dipengaruhi oleh beban penumpang atau berbagai barang yang ada didalamnya.
Pada dasarnya, lebar ban sangatlah berpengaruh terhadap beban suatu mobil dan hal ini disebabkan karena tapak ban yang lebih luas, sehingga luas penampang ban yang menyentuh permukaan jalan menjadi lebih luas.
Jika kondisi ban mobil sedang kempes atau kundul, maka tapak ban akan lebih lebar. Jika ban sudah gundul, maka Anda bisa melakukan rotasi ban depan ke belakang dan hal ini bisa dilakukan saat ban belakang belum gundul. Apabila ban mobil hanya kempes, maka segeralah memompa ban mobil.
3. Akibat Front Wheel Alignment atau FWA yang Kurang Tepat
Roda mobil memang tidak diposisikan secara vertikal 0 derajat, sehingga selalu ada kemiringan dan biasanya bagian bawah roda lebih keluar dibandingkan bagian atas, hal ini dinamakan dengan sudut camber yang merupakan salah satu bagian dari FWA.
FWA merupakan pengaturan atau setting yang dilakukan guna mengatur posisi roda depan mobil, sehingga akan meringankan setir. Apabila mobil terus dipakai, maka FWA akan berubah dan ban akan semakin menipis akibat faktor pemakaian mobil.
Untuk bisa mengatasi permasalahan mengenai spooring balancing di mobil Anda, maka anda perlu melakukan proses servis atau perbaikan pada sudut roda depan dan penyeimbang roda mobil. Apabila FWA tidak mengalami permasalahan, maka mobil bisa melaju kembali.
4. Long Tie Rod Mengalami Kerusakan
Long tie rod atau inner tie rod adalah suatu batang besi yang berguna untuk menghubungkan antara output dari rack steer ke steering knuckle. Bagian ujung long tie rod terdapat sebuah ball joint yang dipakai sebagai engsel, sehingga bisa menggerakan steering knuckle.
Permasalahan pada long tie rod biasanya akan menyerang di bagian ball joint. Jika ball joint mulai oblak, maka setir akan timbul gejala getar dan akan adanya bunyi saat mobil dibelokkan, bahkan berat sebelah.
Saat Anda menemukan long tie rod anda mengalami kerusakan, maka anda tidak perlu mengganti satu set rack steer. Anda hanya perlu mengganti unit inner tie rod yang bagian kanan atau kiri dengan yang baru atau masih mulus.
5. Steering Rack Mengalami Kerusakan
Steering rack dalam sistem power steering hidrolik memang punya andil yang sangat besar, karena menjadi tempat terjadinya proses powering. Pada dasarnya, dalam steering rack terdapat berbagai komponen seperti rack gear, racek seal dan pinion gear.
Dalam sebuah rack gear ada 3 seal meliputi center seal, right seal dan left seal. Bagian right dan left seal akan bergerak mengikuti pergerakan dari rack gear, sementara center seal tidak akan bergerak atau diam.
Power steering akan dihubungkan di antara berbagai seal. Apabila salah satu seal mengalami kebocoran, maka otomatis tekanan pada bagian hidrolik dari pompa power steering akan drop dan hasilnya setir mobil akan menjadi berat sebelah, bahkan sulit untuk digerakkan kedua arah.
Pada saat steering rack mengalami kerusakan, tentu hal ini menjadi masalah yang tergolong sangat besar. Meski hanya sebuah masalah yang berkaitan dengan seal, namun tidak semua bengkel mau mengganti seal yang berada di dalam steering rack. Melihat prosesnya yang terbilang sangat rumit, seal pengganti memang tidak banyak dijual di pasaran dan hal ini mengharuskan anda mengganti satu set steering rack.
6. Tekanan Pompa Power Steering Lemah
Tekanan hidrolik yang ditimbulkan dari pompa power steering akan sangat mempengaruhi berat atau tidaknya putaran kemudi. Pompa power steering akan menghasilkan tekanan power steering pada bagian setir mobil.
Pompa power steering memang terletak di bagian depan mesin, karena pulley pompa akan digerakan oleh pulley mesin melalui suatu v belt. Pompa tersebut akan mengalami kerusakan dan akan menyebabkan tekanan output menjadi berkurang atau turun, sehingga setir akan terasa sangat berat untuk digerakkan.
Jika anda menemukan pompa power steering mengalami penurunan atau lemah dalam hal tekanan, maka anda harus mengganti pompa dengan yang baru. Jangan menggunakan pompa yang bekas, karena akan sangat berisiko.
7. V Belt Putus
Secara umum, v belt biasanya terbuat dari bahan karet dan akan diletakan pada bagian pulley yang terbuat dari bahan logam. Karet bertemu dengan logam, sehingga tidak akan membuat selip atau macet dan hal ini membuat setir ringan untuk digerakkan.
Ada banyak material lain yang bisa mengganggu kinerja dari v belt, salah satunya adalah ceceran oli yang biasanya ditemukan seusai melakukan pergantian oli mesin. Apabila oli membuat permukaan pulley atau v belt basah, maka koneksi antara pulley dengan v belt menjadi lebih licin.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, maka bisa menyebabkan v belt menjadi putus dan akan membuat semua komponen pendukung mesin tidak akan berfungsi dengan baik. Akibatnya setir akan menjadi lebih berat dan aki akan mudah drop.
Saat ditemukan bahwa v belt putus, maka Anda tinggal mengganti v belt dengan yang baru. Sebelum dipasangkan, pastikan bagian pulley Anda bersih dari berbagai ceceran oli supaya kejadian yang sama tidak akan terulang lagi.
Keluarga Wuling, itulah bahasan lengkap mengenai penyebab dan cara mengatasi setir mobil yang berat. Semoga semua bahasan yang ditampilkan bermanfaat untuk Anda.