Pengaruh AC Mobil Terhadap Konsumsi Bensin
30 Mei, 2025

Pemilik mobil perlu memahami bagaimana penggunaan AC mempengaruhi konsumsi bensin agar bisa mengoptimalkan biaya operasional kendaraan mereka. Apakah AC mobil mempengaruhi bensin? Pertanyaan ini sering muncul dari para pengemudi yang merasakan perbedaan pada jarak tempuh kendaraan saat menggunakan pendingin udara. Penting dipahami, penggunaan AC mobil dapat meningkatkan konsumsi bensin sekitar 3-8% tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi penggunaannya.
Para pengemudi dari berbagai kalangan kini semakin peduli terhadap efisiensi penggunaan bensin sebagai upaya menekan biaya transportasi harian. Pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi bensin, termasuk penggunaan AC, menjadi pengetahuan penting di tengah fluktuasi harga bahan bakar. Gaya mengemudi, pemeliharaan kendaraan, dan pola penggunaan AC memiliki dampak terhadap efisiensi bahan bakar yang dapat dioptimalkan dengan pengetahuan yang tepat.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi AC Mobil Tidak Dingin
Bagaimana AC Bisa Bikin Boros Bensin
1. Prinsip Kompresi Refrigeran
Sistem pendingin udara (AC) pada mobil bekerja dengan prinsip kompresi refrigeran yang membutuhkan daya mekanis dari mesin kendaraan. Kompresor AC, komponen utama dalam sistem ini, digerakkan oleh mesin melalui sabuk yang terhubung ke poros engkol, sehingga mengambil sebagian tenaga yang dihasilkan mesin.
Ketika AC dinyalakan, beban tambahan ini mengharuskan mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bensin untuk mempertahankan performa yang sama. Pada kondisi tertentu seperti saat kendaraan berjalan lambat atau stasioner, dampak ini semakin terasa karena mesin beroperasi pada putaran rendah sementara kompresor AC tetap membutuhkan tenaga yang relatif konstan.
2. Pengaruh Beberapa Faktor
Tingkat pengaruh AC terhadap konsumsi bensin bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran mesin, jenis kendaraan, dan kondisi operasional. Untuk mobil bermesin kecil, penggunaan AC dapat meningkatkan konsumsi bensin lebih signifikan karena beban kompresor mengambil porsi lebih besar dari total daya mesin.
Sebaliknya, pada mobil dengan mesin berkapasitas besar, dampaknya relatif lebih kecil karena beban dari kompresor lebih proporsional terhadap kapasitas mesin. Data dari studi yang disebutkan dalam artikel sumber menunjukkan bahwa untuk mobil bensin, penyalaan AC bisa mengurangi jarak tempuh hingga 5,1% di kota dan 2,7% di jalan tol.
3. Lingkungan dan Kondisi Kendaraan
Faktor lingkungan dan kondisi berkendara juga mempengaruhi seberapa boros bensin akibat penggunaan AC. Pada saat berkendara dalam kondisi macet dengan banyak pola berhenti-jalan, konsumsi bensin dengan AC menyala meningkat lebih tinggi karena mesin seringkali berada pada putaran rendah sambil menangani beban tambahan.
Suhu lingkungan juga berperan penting; semakin tinggi perbedaan antara suhu luar dan suhu yang diinginkan di dalam kabin, semakin keras kompresor harus bekerja untuk mencapai dan mempertahankan suhu tersebut. Penggunaan AC pada cuaca yang sangat panas membutuhkan energi lebih besar dibanding pada cuaca yang relatif sejuk.
4. Inovasi Teknologi yang Mendukung Efisiensi Bahan Bakar
Dengan Wuling New Almaz RS Pro Hybrid, Anda sudah tidak perlu lagi khawatir soal pengaturan AC untuk menghemat bensin. Teknologi hybrid canggih yang diusung kendaraan ini telah mengatasi dilema klasik antara kenyamanan AC dan konsumsi bahan bakar.
Ditenagai oleh mesin bensin 2.0L dan motor listrik dengan daya gabungan mencapai 174 hp dan torsi 320 Nm, New Almaz RS Pro Hybrid menggunakan sistem Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang secara otomatis mengatur distribusi tenaga melalui tiga mode berkendara: EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid.
Hal yang membuatnya istimewa adalah kemampuan beroperasi dalam EV Mode pada kecepatan rendah atau kondisi macet. Dalam mode ini, AC dapat berfungsi sepenuhnya menggunakan tenaga listrik tanpa konsumsi bahan bakar sama sekali.
Fitur Auto AC dengan filter PM2.5 dan ion-generator purifier terintegrasi sempurna dengan sistem manajemen energi yang cerdas, memungkinkan Anda bebas menyetel suhu sesuai kenyamanan tanpa perlu khawatir tentang dampaknya terhadap konsumsi bensin.
Baca Juga: Cara Kerja dan Perawatan AC Mobil untuk Kenyamanan Berkendara
Cara Sederhana Gunakan AC dengan Efisien
1. Atur Suhu AC pada Level Moderat
Pengaturan suhu AC pada level moderat (sekitar 23-25°C) merupakan cara efektif untuk mengurangi konsumsi bensin tanpa mengorbankan kenyamanan. Kompresor AC bekerja paling keras saat awal pendinginan dan saat harus mempertahankan suhu sangat rendah, sehingga dengan menetapkan suhu moderat, beban kerja kompresor berkurang.
Pengaturan suhu yang lebih tinggi dapat mengurangi konsumsi bensin yang terkait dengan penggunaan AC, meskipun persentase penghematan bervariasi tergantung jenis kendaraan dan kondisi lingkungan. Strategi pengaturan suhu yang ideal melibatkan fleksibilitas berdasarkan kondisi perjalanan.
Pada saat kendaraan dikemudikan di jalan tol atau area dengan kecepatan konstan tinggi, pengaturan suhu dapat diturunkan sedikit karena mesin beroperasi pada efisiensi optimal dan mampu menyediakan daya untuk kompresor tanpa peningkatan konsumsi bensin yang signifikan. Sebaliknya, saat berkendara dalam kondisi stop-and-go di perkotaan, menaikkan pengaturan suhu beberapa derajat dapat memberikan penghematan bensin yang terasa.
2. Gunakan Mode Resirkulasi Udara
Pemanfaatan mode resirkulasi udara alih-alih mode udara segar dapat mengurangi beban kerja sistem AC dan menghemat bensin. Mode resirkulasi menggunakan udara dari dalam kabin yang sudah didinginkan sebelumnya, sehingga kompresor tidak perlu bekerja ekstra untuk mendinginkan udara panas dari luar kendaraan.
Perbedaan temperatur antara udara luar (yang bisa mencapai 35°C atau lebih pada hari panas) dan udara dalam kabin yang telah didinginkan (sekitar 25°C) memungkinkan sistem AC bekerja lebih efisien. Penggunaan mode resirkulasi paling efektif setelah kabin mencapai suhu nyaman, biasanya 5-10 menit setelah AC mulai beroperasi.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan mode resirkulasi dalam jangka panjang dapat mengurangi kualitas udara dalam kabin dan meningkatkan konsentrasi karbon dioksida. Strategi optimal adalah menggunakan mode udara segar selama 5-10 menit pertama untuk mengeluarkan udara panas dari kabin, kemudian beralih ke mode resirkulasi setelah suhu turun. Secara berkala (setiap 20-30 menit), mode udara segar dapat diaktifkan selama 1-2 menit untuk memperbarui udara dalam kabin.
3. Pendinginan Awal dan Manajemen Panas Kabin
Teknik pendinginan awal sebelum memulai perjalanan merupakan strategi efektif untuk mengurangi beban kerja AC dan menghemat bensin. Pada hari panas, suhu interior mobil yang terparkir di bawah sinar matahari dapat mencapai 50-60°C, memaksa sistem AC bekerja ekstra keras untuk mendinginkan kabin. Metode pendinginan awal dengan membuka pintu dan jendela selama 1-2 menit sebelum menyalakan AC dapat menurunkan suhu kabin, mengurangi waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencapai suhu nyaman.
Penggunaan aksesori tambahan seperti pelindung panas (sunshade), kaca film, dan parkir di area teduh merupakan langkah preventif yang melengkapi strategi pendinginan awal. Pelindung panas dapat membantu mengurangi panas yang terakumulasi dalam kabin selama parkir di bawah sinar matahari langsung. Kaca film berkualitas dengan kemampuan menolak inframerah dapat memblokir sebagian panas matahari tanpa mengurangi visibilitas, mengurangi beban pendinginan pada sistem AC.
4. Perawatan Sistem AC untuk Efisiensi Maksimal
Untuk kendaraan hybrid seperti New Almaz RS Pro Hybrid, perawatan sistem AC menjadi lebih fokus pada menjaga kualitas udara dan performa pendinginan, karena masalah efisiensi bahan bakar sudah diatasi oleh teknologi hybrid.
Pemeriksaan dan pembersihan filter kabin, kondensor, serta evaporator secara berkala akan memastikan sistem AC bekerja optimal tanpa mengganggu efisiensi yang sudah dioptimalkan secara otomatis.
Memahami cara kerja AC mobil dan dampaknya terhadap konsumsi bensin tetap penting untuk kendaraan konvensional. Untuk mobil biasa, pengaturan suhu yang tepat dan penggunaan mode resirkulasi secara bijak memang dapat membantu menghemat bahan bakar.
Namun dengan hadirnya teknologi hybrid seperti yang ditawarkan Wuling New Almaz RS Pro Hybrid, pengemudi kini dapat menikmati kenyamanan kabin tanpa perlu repot mengatur-atur setting AC atau khawatir soal pemborosan bahan bakar. Sistem hybrid sudah mengatasi dilema klasik tersebut secara otomatis. Perawatan rutin tetap diperlukan untuk menjaga performa optimal, namun fokusnya lebih pada kualitas udara dan kenyamanan, bukan lagi pada efisiensi konsumsi energi.
