Mobil Turun Mesin? Ini Penyebab, Ciri-Ciri dan Biaya Pengeluarannya
17 Desember, 2024
Kerusakan pada mobil seringkali memaksa Anda untuk segera membawanya ke bengkel agar kendaraan dapat digunakan kembali. Salah satu kerusakan yang cukup serius adalah turun mesin, masalah yang cukup sering dialami pemilik mobil.
Turun mesin biasanya terjadi karena pengemudi jarang melakukan servis berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan. Banyak orang cenderung menunda servis karena merasa biayanya cukup mahal.
Namun, perlu diingat bahwa jika mobil sudah mengalami turun mesin, biaya perbaikannya akan jauh lebih besar. Untuk Anda yang belum mengenal istilah ini, simak penjelasan lebih lengkap dalam artikel ini.
Apa Itu Turun Mesin?
Biasanya pemilik dari kendaraan roda empat sudah mengetahui istilah turun mesin mobil. Turun mesin merupakan perawatan kendaraan dan proses melepaskan mesin dari kendaraan yang akan diperiksa serta diselesaikan masalahnya. Mesin dilepaskan dari kendaraan agar bisa diperiksa dengan lebih baik.
Turun mesin ini biasanya banyak ditakuti oleh para pemilik mobil, karena karena biaya yang perlu dikeluarkan untuk melakukan perawatan ini cukup mahal. Padahal kegiatan ini membantu untuk membuat mobil bekerja dengan lebih baik lagi.
Jika masalah yang terjadi ada pada bagian silinder head, maka yang akan dilepas adalah bagian atasnya saja. Ini disebut turun mesin setengah. Banyak hal yang bisa diganti saat Anda melakukan turun mesin. Contohnya seperti piston, stang piston, metal mesin atau banyak lagi. Perawatan ini juga tidak memiliki interval KM tertentu karena dilakukan saat adanya gejala kerusakan.
Oh ya, Wuling punya informasi menarik yang sayang untuk kamu lewatkan.
Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan brosur kami yang informatif.
Apa Penyebabnya?
Berikut ini adalah pembahasan atas beberapa kondisi yang menjadi penyebab mobil turun mesin.
1. Panas Berlebih
Jika mobil Anda sering mogok, maka Anda harus mengetahui penyebab kondisi ini. Penyebabnya memang sangat banyak, seperti bensin habis, busi tidak berfungsi, atau mesin terlalu panas. Panas berlebih bisa membuat kerusakan pada beberapa bagian seperti pada silinder yang jadi melengkung, dan membuat oli bisa bercampur dengan air. Jika mesin sudah mengalami kerusakan, maka mobil harus turun mesin.
2. Pelumasan yang Buruk
Pelumasan yang tidak bekerja dengan baik bisa membuat mobil harus turun mesin. Pelumasan sangat penting pada komponen mobil supaya pergesekan yang ada di dalam mesin mobil tidak mengakibatkan panas terlalu tinggi.
Jika pelumas tidak bekerja dengan baik, maka gesekan akan menciptakan panas terlalu tinggi dan komponen tersebut bisa rusak. Anda harus mengecek sisa oli yang ada secara rutin. Perhatikan juga indikator oli di dasbor mobil, dan jika indikator tersebut menyala maka ada suatu masalah.
Hal ini bisa terjadi karena banyak hal, dan Anda harus memeriksanya secara segera. Anda bisa langsung datang ke bengkel terdekat untuk melakukan penggantian oli atau bahkan turun mesin.
3. Timing Belt Putus
Mobil Anda bisa turun mesin, karena timing belt putus. Timing belt memiliki fungsi untuk menyalurkan tenaga dari poros engkol. Jika putus, maka piston dan katup nya akan bertabrakan dan membuat kerusakan. Namun, ada juga kejadian ketika hal ini tidak membuat kerusakan yang signifikan.
4. Mobil Kemasukan Air
Mobil yang kemasukan air juga bisa menjadi penyebab mobil Anda harus turun mesin. Air bisa masuk ke saluran hisap saat mobil melewati jalanan banjir. Air ini akan masuk ke ruang bakar dan menjadi berbahaya. Jika ada tekanan di piston, maka piston bisa berlubang dan pecah. Gejala ini sering disebut sebagai water hammer dan bisa menyebabkan turun mesin.
Ciri-Ciri Mobil Turun Mesin
Berikut ini merupakan beberapa ciri yang harus diwaspadai oleh pemilik mobil, karena kemungkinan besar mobil harus turun mesin.
1. Muncul Asap Putih dari Knalpot
Saat knalpot mengeluarkan asap putih maka oli masuk ke dalam ruang pembakaran. Oli yang masuk ke ruang pembakaran bisa disebabkan oleh ring piston yang haus.
2. Busi Berkerak
Anda bisa merasakan performa mesin yang menurun, suara mesin aneh, penurunan RPM dan banyak lagi. Hal ini bisa terjadi karena busi tidak bekerja secara maksimal atau percikan api sudah menurun. Anda bisa merasakannya saat busi memiliki kerak karena oli masuk ke busi.
3. Oli Berkurang Banyak
Bagaimana Anda mengetahui dan mengecek seberapa banyak mesin yang memakan oli? Anda bisa menggunakan dipstik untuk melihat banyaknya oli yang mobil Anda miliki.
4. Mesin Sering Panas
Mesin yang terus panas bisa menunjukkan adanya kebocoran kompresi. Hal ini bisa terjadi karena kepala silinder yang sudah getas. Saat ini terjadi, air radiator terus berkurang karena masuk ke ruang bakar dan suhu mesin menjadi lebih panas dan overheat. Bila overheat, mobil Anda perlu dibawa ke bengkel. Pastikan Anda mencegah overheat, agar kemungkinan mobil Anda untuk turun mesin menjadi berkurang.
Biaya Turun Mesin
Biaya yang Anda perlukan saat mobil Anda turun mesin berbeda-beda sesuai dengan jasa bengkel dan penggantian komponen nya. Adapun biaya turun mesin mobil menjadi berbeda karena tidak semua komponen akan diganti saat Anda turun mesin.
Biasanya mobil keluaran Jepang memiliki biaya turun mesin antara 2 juta sampai 5 juta rupiah. Jika komponen mobil mahal, maka harus mengeluarkan uang mulai dari 5 sampai 10 juta.
Biasanya komponen yang diganti adalah packing set dengan harga Rp1,5 juta, piston Rp1,8 juta, stang piston Rp325 ribu, dan ring piston Rp450 ribu. Jika engine mounting harus diganti, maka Anda harus mengeluarkan biaya tambahan sebanyak Rp630 ribu.
Itulah beberapa informasi yang dapat kami berikan terkait dengan mobil yang harus servis turun mesin. Untuk para pemilik mobil, pastinya tidak mau melakukan turun mesin pada mobil mereka karena biaya yang mahal dan juga biasanya memakan banyak waktu. Itulah kenapa servis mobil secara rutin merupakan hal paling tepat untuk mencegah hal ini terjadi.
Servis dapat membantu untuk memastikan bagian-bagian di dalam mobil tetap berada dalam keadaan yang baik sehingga mobil Anda tidak akan mengalami kerusakan berlebihan yang mengakibatkan harus turun mesin. Bukan hanya akan menghemat biaya, tetapi Anda juga akan selalu aman saat mengendarai mobil.