ECU Mobil – Kenali Fungsi, Jenis dan Ciri-Ciri Kerusakannya
23 Oktober, 2021
Berkat perkembangan teknologi yang sangat pesat, kini sudah banyak mobil yang sudah menggunakan teknologi elektrik. EFI system menjadi salah satu sistem berteknologi tinggi yang peranannya menggantikan karburator dan sistem ini terbukti sangat efisien.
Salah satu komponen EFI yang cukup populer adalah Electronik Control Unit atau ECU mobil. Sampai saat ini, masih banyak pengendara mobil yang belum memahami dan mempelajari mengenai ECU, padahal memiliki peranan yang lumayan penting dalam sebuah mobil.
ECU adalah komponen mobil yang berperan sebagai sirkuit elektronik utama dalam suatu mobil. ECU akan mengendalikan aktuator yang menggantikan sistem mekanis seperti injektor, electric fan, VVT dan yang lainnya.
Apa Fungsi ECU Mobil?
Dahulu pencampuran bahan bakar, pengukuran waktu pengapian, campuran udara terhadap bahan bakar dan kecepatan putaran mesin dilakukan dengan sistem yang mekanis. Sekarang dengan hadirnya sistem ECU pada mesin injeksi tentu semua hal tersebut bisa dikendalikan dengan proses komputer yang ditanamkan dalam sistem tersebut.
Secara umum, keberadaan dari ECU pada mesin injeksi adalah komponen inti yang mampu menentukan jumlah bahan bakar yang sudah disuplai ke dalam sebuah mesin. Pada dasarnya, program komputer akan menerima beberapa data dan akan menggerakan mesin sesuai dengan takaran yang diperlukan.
ECU mobil juga mampu menentukan durasi injeksi bahan bakar pada bagian injektor atau alat penyuplai bahan bakar dengan cara menentukan waktu yang tepat untuk memberikan campuran udara dan bahan bakarnya terhadap mesin.
Bukan cuma itu, ECU juga berguna untuk mengatur berbagai sistem penting dalam sebuah mobil. Pengaturan yang terbantu oleh ECU seperti mengatur identifikasi kunci mobil, mengatur kinerja kipas pendingin mesin, menghidupkan alarm mobil ketika adanya suatu gangguan dan masih banyak fungsi penting yang lainnya.
Jenis ECU Mobil Yang Perlu Anda Ketahui
1. Engine control module atau ECM
ECM adalah sebuah modul yang khusus mengatur mengenai kinerja mesin mobil. Pengaturan dimulai dari proses starting, penyalaan bagian busi, injeksi pada bahan bakar dan pada proses cooling atau pendinginan.
2. Powertrain Control Module atau PCM
PCM adalah modul khusus yang bisa mengatur kinerja dari sebuah sistem powertrain mobil dan modul ini akan memastikan aliran tenaga dari suatu mesin mobil sampai ke bagian roda. Modul ini tidak ada pada semua mobil, karena hanya ada di beberapa mobil saja.
3. Body Control Module atau BCM
BCM merupakan sebuah modul khusus yang kerjanya untuk mengatur kelistrikan body seperti wiper otomatis atau manual, horn, lampu dan yang lainnya. Bukan cuma itu, modul ini bisa membantu sistem hiburan di bagian dashboard mobil.
4. Transmission Control Module atau TCM
Modul jenis ini hanya akan bekerja pada mobil yang menggunakan transmisi otomatis. Fungsi dari modul ini sangatlah jelas yaitu untuk mengatur perpindahan dan moment transmisi sesuai dengan RPM mesin.
5. ABS Control Module
Modul jenis ini adalah sebuah modul yang ditempatkan pada mobil berteknologi rem ABS. Modul ini berfungsi untuk mengatur sistem pengereman untuk mencegah roda slip atau terkunci di jalanan yang licin. Modul ini juga sangat berperan dalam sistem keselamatan mobil yang lainnya.
6. HVAC Control Module
Modul ini hanya akan ditemukan pada mobil yang sudah mengusung Auto AC System dan modul ini sangat memungkinkan untuk pengendalian sirkulasi kabin secara otomatis sesuai atmosfer di bagian dalam serta di bagian luar kabin.
7. Airbag Control Module
Sistem airbag merupakan perangkat keselamatan pasif, sehingga bisa mencegah cedera pada tubuh penumpang saat adanya benturan di bagian tubuh. Modul inilah yang tugasnya mengembangkan kantung airbag.
Penyebab Kerusakan & Biaya Perbaikan
ECU mobil juga menjadi komponen mobil yang bisa saja rusak dan penyebab kerusakannya sangatlah banyak. Hal penting yang sangat berpengaruh terhadap kondisi ECU adalah jarak tempuh dari mobil dan usia kendaraannya.
Kebanyakan mobil injeksi yang usianya di atas 10 tahun kerap alami kerusakan di bagian ECU dan kerusakan tersebut bisa dideteksi dengan cepat. Setidaknya Anda perlu mengetahui ciri-ciri kerusakannya, agar bisa memantau kondisi ECU supaya tetap bagus.
Ciri-Ciri Kerusakan Pada ECU Mobil:
- Mesin mobil sulit dihidupkan otomatis menggunakan starter.
- Â Penggunaan bahan bakar yang boros meski jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.
- Saat berkendara akan terasa tersendat di bagian mesin.
- Mobil terasa lebih berat saat dikendarai karena adanya pengurangan tenaga mesin.
- Lampu check engine di tampilan dashboard mati total atau menyala dengan sendirinya.
Pada saat ECU alami kerusakan, maka Anda bisa segera memperbaikinya atau bisa mengganti dengan yang baru. Biaya perbaikan ECU sangat tergantung dari kerusakannya, semakin parah tentu biayanya akan semakin mahal.
Jika Anda ingin membeli ECU yang baru, maka bisa memperolehnya dengan kisaran harga di atas Rp 1 jutaan. Pada dasarnya, ECU dibedakan berdasarkan tipe mobil dan kualitasnya. Semakin bagus kualitasnya, maka harga akan semakin mahal.