Dampak Penggunaan Bensin dengan RON Tidak Sesuai pada Mobil | Wuling

Auto Tips

Dampak Penggunaan Bensin dengan RON Tidak Sesuai pada Mobil

28 April, 2025

Image Dampak Penggunaan Bensin dengan RON Tidak Sesuai pada Mobil

Pemilik kendaraan bermotor perlu memahami nilai RON bensin untuk menghindari berbagai masalah serius pada mesin kendaraan mereka. Pemilihan bahan bakar dengan nilai RON yang tidak sesuai spesifikasi mobil dapat menyebabkan kerusakan komponen penting. Para pakar bahan bakar percaya fenomena knocking sebagai tanda awal permasalahan mesin akibat RON bensin yang tidak tepat.

Penggunaan ron bensin mobil yang tidak sesuai dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, pemborosan bahan bakar, hingga kerusakan jangka panjang pada komponen vital seperti ruang bakar, piston, dan ECU. Kesalahan pemilihan RON bensin pada kendaraan tidak hanya berpengaruh pada performa harian tetapi juga berdampak signifikan terhadap masa pakai kendaraan secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu Ron 92 pada Bahan Bakar Minyak Mobil?

1. Terjadinya Knocking dan Penurunan Performa Mesin

Penggunaan bensin dengan nilai RON yang lebih rendah dari rekomendasi pabrikan pada mobil dapat menyebabkan fenomena knocking. Knocking menurut para pakar bahan bakar, terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dalam silinder mesin terbakar secara prematur sebelum busi memercikkan api, yang dikenal sebagai pre-ignition.

Fenomena ini mengakibatkan pembakaran yang tidak terkontrol dan tidak sesuai dengan timing yang telah diatur dalam sistem pengapian mobil. Pergerakan piston menjadi tidak selaras dengan proses pembakaran yang seharusnya, menciptakan suara ketukan dan getaran yang dapat dirasakan saat mengendarai mobil. 

Penurunan performa mesin sebagai akibat dari penggunaan ron bensin mobil yang tidak sesuai menjadi konsekuensi langsung yang dirasakan pengemudi. Mobil akan kehilangan tenaga, terutama saat akselerasi dan dalam kondisi beban berat seperti saat mendaki atau membawa muatan penuh. 

Pembakaran yang tidak optimal ini juga mengakibatkan respons throttle menjadi kurang responsif dan putaran mesin tidak stabil. Pada mobil modern dengan sensor detonasi, ECU (Electronic Control Unit) akan otomatis menyesuaikan timing pengapian untuk mencegah knocking, namun penyesuaian ini mengorbankan performa dan tenaga yang seharusnya dapat dihasilkan mesin.

2. Pemborosan Bahan Bakar dan Peningkatan Emisi

RON bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil berkontribusi terhadap pemborosan bahan bakar. Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan energi yang terkandung dalam bahan bakar tidak sepenuhnya dikonversi menjadi tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Menurut studi, mobil yang menggunakan bahan bakar dengan RON lebih rendah dari rekomendasi dapat mengalami peningkatan konsumsi BBM hingga 10-15% dalam kondisi penggunaan normal. 

Pemborosan ini tidak hanya berdampak pada frekuensi pengisian bahan bakar yang lebih sering tetapi juga berpengaruh pada biaya operasional kendaraan secara keseluruhan. Aspek lingkungan juga tidak luput dari dampak penggunaan ron bensin yang tidak sesuai pada mobil. 

Pembakaran yang tidak optimal menghasilkan lebih banyak emisi karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx) yang berkontribusi terhadap polusi udara. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan kendaraan dengan pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan emisi karbon hingga 20% lebih tinggi dibandingkan kendaraan dengan pembakaran optimal. 

3. Kerusakan pada Komponen Ruang Bakar

ron bensin

Penggunaan RON bensin yang lebih rendah dari rekomendasi pabrikan dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen ruang bakar mobil. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan deposit karbon dan kerak yang menumpuk pada piston, kepala silinder, katup, dan dinding ruang bakar. 

Tumpukan endapan karbon ini dapat mengganggu pergerakan komponen-komponen tersebut, mengurangi volume ruang bakar, dan bahkan mengubah rasio kompresi yang telah dirancang secara presisi oleh pabrikan. Kondisi ini secara bertahap menurunkan performa mesin dan dapat mempercepat keausan komponen-komponen vital mesin. Kerusakan jangka panjang pada komponen ruang bakar mobil akibat ron bensin yang tidak sesuai dapat berujung pada masalah serius yang membutuhkan perbaikan mahal. 

Dalam kasus ekstrem, knocking yang berkepanjangan dapat menyebabkan deformasi piston, patahnya ring piston, atau bahkan keretakan pada kepala silinder. Prediksi para pakar, biaya perbaikan kerusakan akibat penggunaan bahan bakar tidak sesuai bisa mencapai puluhan juta rupiah, belum termasuk biaya kehilangan produktivitas akibat kendaraan yang tidak dapat digunakan selama masa perbaikan. 

4. Memperpendek Umur Busi dan Sistem Pengapian

Busi sebagai komponen krusial dalam sistem pengapian mobil menjadi salah satu korban dari penggunaan ron bensin mobil yang tidak sesuai. Pembakaran tidak sempurna menghasilkan residu yang menumpuk pada elektroda busi, membuat percikan api yang dihasilkan menjadi tidak optimal. 

Kondisi ini menyebabkan busi mengalami overheat dan memperpendek masa pakainya. Jika pada kondisi normal busi dapat bertahan hingga 40.000 kilometer, penggunaan RON bensin yang tidak sesuai dapat mengurangi masa pakainya hingga separuh, memaksa penggantian yang lebih sering dan menambah biaya perawatan kendaraan. 

Coil pengapian harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan percikan yang cukup kuat membakar campuran bahan bakar yang tidak ideal. Ini menyebabkan peningkatan suhu operasional dan percepatan keausan komponen. Umumnya kerusakan prematur pada sistem pengapian akibat penggunaan bahan bakar tidak sesuai mencapai 30% dari total kasus kerusakan sistem pengapian yang ditangani. 

5. Optimalisasi Performa Mesin Bisa Terganggu

Mobil Alvez dengan mesin gasoline naturally aspirated inline-4 cylinder DVVT DOHC berkapasitas 1.485 cc memerlukan RON bensin yang sesuai untuk mengoptimalkan performa mesinnya. Spesifikasi mesin Alvez yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 105 HP pada 5.800 rpm dan torsi maksimum 143 Nm pada rentang 4.000-4.600 rpm. 

Penggunaan ron bensin mobil yang tidak sesuai dapat menyebabkan penurunan output tenaga aktual, terutama pada rentang putaran tinggi ketika mesin DVVT bekerja optimal. Sistem DVVT (Dynamic Variable Valve Timing) umumnya sensitif terhadap kualitas pembakaran, sehingga penggunaan RON bensin yang tepat menjadi krusial untuk mempertahankan performa sesuai spesifikasi pabrikan. 

Mobil Alvez varian EX, CE, dan SE yang semuanya dilengkapi dengan mesin identik menunjukkan responsivitas throttle yang lebih baik dan akselerasi yang lebih mulus ketika menggunakan bahan bakar dengan RON yang sesuai rekomendasi. Varian Alvez dengan transmisi CVT (EX dan CE) dan manual 6-speed (SE) sama-sama membutuhkan pembakaran yang optimal untuk memastikan performa transmisi yang halus dan efisien.

6. Potensi Kerusakan pada ECU dan Sistem Elektronik Kendaraan

Engine Control Unit (ECU) sebagai jantung sistem elektronik mobil modern termasuk Wuling Alvez bisa terdampak pada penggunaan RON bensin yang tidak sesuai. ECU dirancang untuk mengoptimalkan performa mesin berdasarkan parameter yang telah diprogram sesuai dengan spesifikasi bahan bakar yang direkomendasikan. 

Penggunaan bahan bakar dengan RON lebih rendah memaksa ECU bekerja di luar parameter normalnya, terus-menerus melakukan penyesuaian untuk mengatasi knocking dan menjaga mesin tetap beroperasi. 

Beban berlebih pada ECU ini dapat menyebabkan komponen elektronik mengalami overheat dan kerusakan prematur, dengan tanda-tanda awal berupa menyalanya lampu check engine, mesin yang tiba-tiba mati, atau kendaraan yang hanya bisa beroperasi dalam jarak terbatas. 

Sistem elektronik kendaraan lainnya yang terhubung dengan ECU juga dapat mengalami gangguan akibat penggunaan RON bensin mobil yang tidak sesuai. Sensor-sensor kritis seperti sensor oksigen, sensor detonasi, dan sensor posisi throttle harus bekerja ekstra keras untuk memberikan data yang akurat pada kondisi pembakaran yang tidak optimal. Umumnya 40% kerusakan sensor kendaraan berkaitan langsung dengan penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi.

 

Memilih bensin dengan nilai RON yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan bukanlah sekadar preferensi, melainkan kebutuhan penting untuk menjaga performa dan keandalan mesin dalam jangka panjang. Dampak penggunaan RON bensin yang tidak tepat tidak hanya dirasakan dalam bentuk penurunan tenaga dan efisiensi bahan bakar, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen vital, termasuk ruang bakar, sistem pengapian, hingga ECU.

Untuk itu, pemilik kendaraan disarankan selalu mengacu pada rekomendasi pabrikan demi menjaga umur pakai kendaraan, efisiensi biaya operasional, dan mencegah potensi kerusakan yang dapat merugikan secara finansial maupun fungsional. Investasi pada bahan bakar yang tepat adalah langkah kecil dengan dampak besar terhadap kesehatan mesin dan kenyamanan berkendara.

Banner Cortez CT Mobil Keluarga Terbaik