Ciri-ciri Engine Mounting Rusak dan Dampaknya pada Kendaraan
27 Maret, 2025

Bagian penting dari sistem kendaraan yang seringkali terabaikan adalah engine mounting. Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan mesin dengan rangka mobil, menjaga mesin tetap terpasang dengan aman, serta meredam getaran yang dihasilkan oleh proses pembakaran. Engine mounting terbuat dari karet atau poliuretan yang dilapisi besi dan ditempatkan di bagian engine bay antara mesin dan rangka kendaraan. Selain sebagai penghubung, fungsi utama lainnya adalah mengurangi getaran mesin agar tidak terasa hingga ke kabin mobil, meningkatkan kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Seiring waktu, penggunaan kendaraan dan kondisi jalan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada engine mounting. Kerusakan ini bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti getaran berlebihan, suara berisik, dan kenyamanan berkendara yang terganggu. Mengetahui ciri-ciri kerusakan pada engine mounting dan menggantinya dengan segera akan membantu menjaga kenyamanan dan keamanan kendaraan.
Ciri-Ciri Engine Mounting Rusak
Timbulnya masalah pada engine mounting dapat berdampak pada kenyamanan dan performa kendaraan. Kerusakan pada komponen ini sering kali tidak segera terdeteksi, tetapi beberapa gejala bisa menjadi tanda peringatan.
1. Getaran Berlebih pada Kabin
Salah satu tanda pertama yang muncul adalah getaran yang terasa lebih kuat dari biasanya, terutama saat mesin dalam keadaan idle atau saat kendaraan berakselerasi. Jika Anda merasakan getaran yang lebih keras dan mengganggu, kemungkinan besar engine mounting sudah tidak berfungsi dengan baik.
2. Suara Berisik pada Mesin
Kerusakan pada engine mounting sering disertai dengan suara gemeretek atau ketukan yang tidak biasa pada mesin, terutama saat melintasi jalan yang buruk. Bunyi ini semakin terdengar saat kendaraan melambat atau mesin pertama kali distarter.
3. Posisi Mesin Berubah
Jika engine mounting sudah rusak, posisi mesin bisa mengalami pergeseran. Mesin yang semula sejajar akan terlihat miring atau bergeser dari posisi normalnya. Perubahan posisi ini dapat mempengaruhi kinerja kendaraan secara keseluruhan.
4. Kendaraan Mengalami Guncangan pada Jalan Bergelombang
Engine mounting yang sudah rusak tidak dapat meredam getaran dengan baik, sehingga kendaraan akan terasa lebih keras saat melewati jalan bergelombang atau tidak rata. Ini dapat mengurangi kenyamanan berkendara secara signifikan.
Penyebab Engine Mounting Rusak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan pada engine mounting sangat beragam dan seringkali berasal dari kombinasi berbagai kondisi yang terjadi pada kendaraan. Meskipun komponen ini dirancang untuk tahan lama, beberapa penyebab dapat mempercepat kerusakannya.
1. Usia dan Penggunaan
Seiring berjalannya waktu, bahan yang digunakan pada engine mounting, seperti karet atau poliuretan, dapat mengeras dan kehilangan elastisitasnya. Proses ini akan membuat engine mounting menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, terutama jika kendaraan digunakan dalam kondisi yang tidak ideal.
2. Kualitas Material yang Buruk
Engine mounting yang terbuat dari bahan berkualitas rendah atau tidak sesuai dengan standar kendaraan memiliki daya tahan yang lebih pendek. Penggunaan material yang tidak tepat atau kurang berkualitas bisa mempercepat kerusakan, sehingga penting untuk memilih komponen yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
3. Beban Berlebih pada Mesin
Mengangkut beban berat atau melakukan modifikasi mesin yang berlebihan dapat memberi tekanan lebih pada engine mounting. Beban yang berlebihan menyebabkan komponen ini bekerja lebih keras, yang akan mempercepat proses keausan dan kerusakan.
4. Kondisi Jalan dan Kebiasaan Berkendara
Sering melintasi jalan berlubang atau tidak rata dapat memberikan dampak buruk pada engine mounting. Begitu juga dengan kebiasaan berkendara yang agresif, seperti akselerasi atau pengereman mendadak, yang memberikan beban lebih pada komponen ini dan mempercepat kerusakannya.
5. Pemasangan yang Tidak Tepat
Pemasangan engine mounting yang tidak sesuai atau tidak hati-hati bisa menyebabkan kerusakan pada komponen ini lebih cepat. Misalignment antara mesin dan rangka kendaraan bisa menambah tekanan pada engine mounting dan memperpendek umur pakainya.
Efek Engine Mounting Rusak
Dampak dari kerusakan pada engine mounting tidak hanya terbatas pada kenyamanan, tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja kendaraan secara keseluruhan dan bahkan membahayakan keselamatan pengemudi. Komponen yang seharusnya berfungsi untuk meredam getaran mesin ini, jika rusak, dapat menimbulkan berbagai masalah yang berdampak langsung pada kendaraan.
1. Penurunan Kenyamanan Berkendara dan Getaran Berlebih
Salah satu dampak yang paling langsung terasa adalah penurunan kenyamanan berkendara. Ketika engine mounting rusak, getaran mesin tidak dapat diredam dengan baik. Akibatnya, kendaraan terasa lebih kasar, terutama saat melaju di jalan bergelombang. Getaran yang berlebihan ini juga dapat mengganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang, bahkan menciptakan suara bising yang mengganggu konsentrasi selama perjalanan.
2. Kerusakan Komponen Mesin dan Sistem Pendinginan
Kerusakan pada engine mounting dapat menyebabkan mesin bergerak lebih bebas dari posisinya yang seharusnya. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan pada komponen lain di sekitar mesin, seperti selang bahan bakar, kabel, dan sistem pembuangan. Selang radiator pun berisiko lepas atau bocor akibat getaran yang tidak terkendali, mengganggu sistem pendinginan mesin. Bahkan, kisi radiator bisa mengalami kerusakan karena bergoyangnya kipas diesel yang terhubung langsung dengan mesin.
3. Penurunan Performa dan Potensi Kerusakan Transmisi
Ketika mesin tidak terpasang dengan stabil, performa kendaraan akan menurun. Mesin yang bergetar atau bergeser bisa mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan respons saat akselerasi. Dalam kasus yang lebih parah, getaran berlebih ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi, yang berisiko memperburuk kinerja kendaraan secara keseluruhan.
4. Risiko Keselamatan Berkendara
Dampak terburuk dari engine mounting yang rusak adalah risiko keselamatan yang ditimbulkan. Mesin yang bergerak terlalu banyak dapat menekan komponen vital lain, seperti radiator atau sistem pembuangan, bahkan bisa menyebabkan mesin terlepas. Ini jelas meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan, terutama jika mesin tiba-tiba bergeser saat berkendara.
Dengan memahami ciri-ciri dan penyebab kerusakan pada engine mounting, pemilik kendaraan dapat lebih siap untuk mencegah masalah yang bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara. Perawatan kendaraan yang rutin dan menghindari kebiasaan berkendara yang terlalu agresif menjadi langkah penting dalam menjaga kinerja engine mounting tetap optimal. Jangan menunggu kerusakan semakin parah, segera lakukan penggantian jika tanda-tanda kerusakan mulai terasa.
Menjaga kondisi engine mounting yang baik akan memastikan kendaraan tetap nyaman dan aman digunakan dalam jangka panjang. Dengan melakukan perawatan yang tepat dan mengganti komponen yang rusak, Anda dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dan memastikan performa kendaraan tetap maksimal.
