Cara Mengendarai Mobil Matic yang Benar untuk Pemula
5 Juli, 2023
Stereotype mengendarai mobil matic adalah lebih gampang daripada mengemudikan mobil dengan transmisi manual. Pernyataan itu benar, tetapi, meski begitu, bukan berarti menyetir mobil matic tidak perlu keahlian. Faktanya, mengemudi mobil matic butuh keahlian juga. Terkait dengan ini, agar Anda dapat menyetir mobil matic, ada bebarapa cara yang perlu Anda perhatikan. Lihat pembahasan topik autotips di bawah ini ya!
Cara Mengendarai Mobil Matic
Mengendarai mobil matic perlu cara yang benar agar kendaraan roda empat ini tetap awet. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang harus diperhatikan saat Anda mengendarai mobil matic. Cara ini untuk pemula dan pengemudi yang belum benar dalam mengemudikan mobil matic.
Memahami Fungsi Tuas Transmisi atau Gigi Mobil Matic
Persneling mobil matic adalah sparepart yang amat penting pada mobil matic. Beberapa pengaturan transmisi semacam P, D, R, N, M, biasanya ada pada mobil matic. Anda diharapkan sudah memastikan kepahaman atas fungsi tuas transmisi itu, sehingga akan aman saat mengendarai mobil matic. Selain itu, pemahaman ini juga berguna agar tak terjadi kesalahan saat memindahkan gigi transmisi mobil matic.
Menggunakan Mode Berkendara
Mobil matic terkini, banyak yang telah dilengkapi dengan fitur riding mode. Anda dapat memilih mode yang sesuai, contohnya seperti mode ekonomis. Riding mode ini cocok untuk Anda yang berkeinginan berkendara secara santai saat menyetir mobil matic. Jika Anda berkeinginan berkendara dalam kecepatan tinggi, maka dapat memakai mode sport. Riding mode yang satu ini akan menjadikan performa mobil matic jadi lebih maksimal.
Pastikan Tuas Transmisi di Posisi Benar
Memastikan tuas transmisi berada di posisi benar, merupakan salah satu cara dalam menyetir mobil matic untuk pemula. Sebelum Anda menyalakan mesin mobil, posisi persneling mobil matic ini harus berada di posisi P, dan atau dapat juga berada pada posisi N. Pastikan juga persneling mobil matic tak sedang berada pada posisi reverse atau huruf R. Tuas transmisi dalam posisi ini berarti mobil akan mundur ketika digerakkan. Mobil matic hanya bisa dihidupkan bila posisi persneling mobil matic berada di posisi P atau N.
Hindari Menghidupkan Mesin secara Langsung
Saat Anda memulai untuk memasukkan kunci mobil matic pada lubangnya, sebaiknya tak langsung menyalakan mesin mobil. Namun, Anda harus memastikan buat menunggu sampai jarumnya berputar dan indikator pada mobil telah aktif dan atau menyala. Biasanya, pada beberapa jenis mobil matic, suara menjadi tanda bahwa mobil telah menyala dan kelistrikan yang ada pada mobil sudah dalam keadaan hidup. Apabila semua indikator itu telah aktif, maka Anda telah dapat menyalakan mesin mobil matic.
Selalu Menginjak Pedal Rem ketika Starter Mobil
Jika Anda tak injak pedal rem serta menekannya, pada beberapa mobil matic, mesin kendaraan tidak akan menyala. Oleh karenanya, saat Anda starter mobil harus menginjak pedal rem. Meski pada beberapa mobil matic lainnya tindakan ini tak diperlukan, dengan tujuan memudahkan Anda dalam starter mobil, tak ada salahnya untuk tetap menginjak pedal rem saat starter mobil.
Saat Memindahkan Tuas, Tekan Pedal Rem
Saat mesin mobil matic dalam keadaan hidup, maka tindakan yang perlu Anda kerjakan adalah memindahkan persneling mobil matic yang semula ada pada posisi N atau P, ke posisi tuas transmisi D atau R. Namun, saat Anda memindahkan tuas transmisi ini, harus dibarengi dengan tindakan menekan pedal rem. Tindakan ini mempunyai guna buat mencegah terjadinya risiko kerusakan pada mesin.
Cara Memakai Transmisi Manual pada Mobil Matic
Mobil matic dilengkapi juga dengan fitur mode manual. Cara mengoperasikan mode manual ini pun begitu mudah. Anda tak perlu untuk melakukan pemindahan gigi serta menginjak kopling seperti pada mobil manual secara umum. Cara menggunakan tuas transmisi manual yang satu ini ialah dengan memindahkan posisi persneling mobil matic pada simbol M atau mode manual. Apabila Anda berkeinginan untuk memindahkan gigi mobil, maka hanya perlu menggeser tuas (+) untuk menaikkan gigi, dan (-) untuk menurunkan gigi. Agar dapat menggunakan mode ini, maka Anda harus tekan pedal rem.
Cara Mengendarai Mobil Matic Di Tanjakan Macet
Tentunya, mengendarai mobil matic tidak hanya di jalanan datar saja, tetapi juga melewati tanjakan, yang bisa jadi dalam keadaan macet. Agar dapat melewatinya dengan aman, maka perlu menggunakan cara yang benar dalam mengendarai mobil matic di tanjakan macet ini. Nah, terkait dengan ini, berikut ini Wuling persembahkan cara mengendarai mobil matic di tanjakan macet.
Sesuaikan Persneling Mobil Matic dengan Kondisi Tanjakan
Pemilihan transmisi yang tepat adalah salah satu cara dalam mengendarai mobil matic di tanjakan jalanan yang macet. Transmisi mobil matic harus dalam kondisi transmisi paling rendah. Namun, ketika mobil matic Anda mulai berjalan, maka Anda harus memastikan bahwa persneling yang dipilih dapat memberi daya dorong kepada mobil. Secara umum, tuas transmisi mobil matic perlu berada pada posisi D ke atas (D2) ketika hadapi tanjakan curam. Bila mobil matic Anda telah punya mode itu, maka transmisi itu akan menjadikan mobil lebih bertenaga. Namun, bila keadaan jalan mempunyai tanjakan jalan yang amat curam, maka transmisi mode D harus dipilih. D1 atau D dirancang guna melibas medan ekstrem.
Perhatikan Permukaan Jalan
Cara pertama yang perlu diketahui dalam rangka bisa mengendarai mobil matic di tanjakan macet adalah dengan mengenali medan jalan. Anda harus mengetahui kecenderungan jalan ini miring dan atau menanjak. Pengetahuan tersebut akan membuat Anda mempersiapkan diri dan mengganti tuas transmisi dengan mudah sebelum mencapai tanjakan jalan. Ini amat penting dikarenakan tuas transmisi harus sudah ke posisi D2 atau telah diturunkan ke posisi Low terlebih dulu. Melalui tindakan ini, maka posisi transmisi itu akan memberikan daya luncur yang stabil.
Membiasakan Diri Mengendarai Mobil Matic
Agar dapat mengendarai mobil matic di tanjakan yang macet dengan aman, maka Anda sebagai pengemudi harus membiasakan diri mengendarai mobil matic. Dengan terbiasa, maka keterampilan berkendara Anda akan meningkat. Melewati medan tanjakan yang cukup berisiko dan macet, membuat Anda dituntut buat lebih refleks di dalam mengganti posisi tuas transmisi dan memakai rem.
Hindari Memakai Rem dan Persneling secara Bersamaan
Medan tanjakan plus kondisi lalu lintas sedang macet, membutuhkan keterampilan berkendara tingkat tinggi. Sudah jelas bahwa Anda harus ahli dan pintar di dalam memindahkan transmisi dan memainkan rem. Dalam kondisi mobil matic Anda dipaksa untuk berhenti di tanjakan jalan, maka Anda pastikan buat menginjak rem dan atau memakai rem tangan.
Tindakan ini penting, terutama bila Anda harus berhenti di dalam waktu yang cukup lama. Namun, mengendarai mobil matic di tanjakan yang macet, harus pakai cara yang aman juga. Memang, menginjak rem dan atau memakai rem tangan dianjurkan, tetapi penggunaan keduanya tidak boleh bersamaan. Anda harus memakainya secara perlahan, tekan secukupnya bersamaan dengan mengoper gigi ke posisi Low, D1 dan atau ke D2.
Cara Mengendarai Mobil Matic Di Turunan
Mengemudikan mobil matic memang lebih gampang dibandingkan dengan mengemudi mobil manual. Pedal dengan jumlah yang lebih sedikit memudahkan pengendara saat melintas di jalanan yang macet. Namun, tidak berarti, tak perlu keahlian di dalam mengendarai mobil matic.
Anda perlu menguasai teknik mengemudi mobil matic agar keamanan dan keselamatan Anda dalam berkendara di jalan tetap dapat terjaga. Ada beberapa tindakan atau cara yang dapat Anda lakukan saat mengendarai mobil matic di turunan agar dapat tetap aman.
Gunakan Engine Brake
Engine brake adalah teknik mengemudi mobil dengan cara memperlambat kecepatan kendaraan roda empat tersebut yang mana perlambatan terjadi dengan mengandalkan putaran mesin saat transmisi turun ke gigi yang lebih rendah. Melalui teknik engine brake, maka Anda dapat meringankan kerja rem saat digunakan untuk mengurangi kecepatan dan juga dapat membuat pengereman menjadi lebih efektif.
Teknik engine brake biasa diterapkan oleh pengemudi pada mobil bertransmisi manual dengan cara membuat turun gigi transmisi. Namun, Anda bisa melakukannya juga pada mobil bertransmisi otomatis. Pastikan mobil matic Anda punya fitur transmisi manual, dan menurunkan tuas transmisinya dari posisi D ke 2.
Dengan cara tersebut, maka kecepatan laju mobil akan menjadi lebih lambat sekaligus membantu pengereman. Lalu, Anda dapat juga memakai teknik engine brake tambahan ke posisi L. Namun, perpindahan transmisi gigi itu tidak dapat dilakukan secara langsung melainkan berawal dari D ke 2, setelahnya ke L.
Selain itu, Anda dapat juga memakai teknik engine brake dengan cara mengaktifkan fitur tombol Over Drive. Tombol yang satu ini dapat membantu Anda ketika berupaya untuk memindahkan transmisi ke gigi rendah. Namun, bila kondisi jalan telah mendata, maka non-aktifkan tombol over drive. Perlu Anda ingat, bahwa pemindahan gigi sebaiknya dikerjakan pada RPM yang rendah. Tindakan ini harus dilakukan agar mesin mobil matic Anda tak mudah jebol.
Jangan Mengandalkan Rem
Ketika mobil matic Anda melintas di turunan jalan, maka sudah pasti bahwa laju mobil akan jadi lebih cepat. Anda harus mengendalikan laju kecepatan dengan baik. Secara umum, cara mengendalikannya adalah dengan mengerem. Namun, meski itu umum, sebaiknya Anda tak menginjak rem secara terus menerus.
Pedal rem yang diinjak secara terus-menerus akan menimbulkan risiko vapor lock. Ini adalah suatu kondisi ketika rem jadi panas sehingga minyak rem dalam keadaan mendidih. Saat ini kejadian, maka minyak rem akan menghasilkan uap air yang dapat membuat rem menjadi blong. Oleh karenanya, guna menghindari kecelakaan, maka ketika perjalanan Anda harus dapat mengkombinasikan penggunaan dari rem dan juga teknik engine brake.
Fungsi Gigi Mobil Matic
Mobil matic itu adalah kendaraan roda empat yang memakai transmisi otomatis. Ada pun transmisi otomatis adalah sistem perpindahan transmisi yang pengaturannya tanpa menggunakan pedal kopling. Ada 2 jenis sistem transmisi matic, yakni otomatis dan semi otomatis.
Di dalam mengemudikan mobil matic, perlu digarisbawahi bahwa caranya tidak sekedar hanya menggunakan rem dan gas aja. Namun, Anda perlu juga punya feeling dan keahlian mengemudi yang baik.
Pada transmisi matic, P adalah simbol untuk parkir, N buat netral, R buat mundur, dan D untuk maju. Selain itu, yang perlu menjadi perhatian ANda adalah susunan penggunaan transmisi P-R-N-D-D3-2-L. Bagi pemula, tentunya ini membingungkan. Nah, melihat ini, Wuling memutuskan untuk membantu Anda dalam memahami kode-kode tersebut lewat penjelasan di
R (reverse)
Kode huruf R pada transmisi matic punya fungsi buat menggerakkan mobil matic. Seperti yang terlihat pada namanya (reverse), transmisi ini punya kegunaan buat membantu mobil dalam hal pergerakan ke belakang atau mundur.
P (park)
Kode huruf P pada transmisi matic berfungsi buat mengunci transmisi agar mesin mobil matic tak bisa bergerak. Namun, perlu Anda ketahui bawah kegunaannya berbeda dengan rem untuk parkir. Saat persneling mobil matic ada di posisi P, sebenarnya ban mobil masih bisa bergerak, tetapi tidak dengan mesin mobil karena transmisinya sudah terkunci. Oleh karenanya, transmisi P disarankan buat dipakai ketika mobil berhenti cukup lama atau parkir.
N (neutral)
Kode transmisi matic N difungsikan untuk membuat mesin berada dalam keadaan netral tetapi tak menguncinya. Jadi, jika rem parkir tak aktif, transmisi N mampu membuat mobil matic dapat digerakan maju dan atau mundur dengan cara didorong. Selain itu, transmisi N ini bisa digunakan ketika mobil dalam keadaan berhenti sejenak, seperti contohnya ketika kondisi jalanan sedang padat.
2
Kode angka 2 transmisi matic, biasanya, terdapat di bawah D, sementara angka 3 terletak di sebelahnya. Angka 3 atau D3 pada beberapa mobil matic berfungsi untuk memerintahkan mesin buat membatasi rasio sampai gigi 3 aja. Sedangkan transmisi matic angka 2 atau S (Second) bisa digunakan saat Anda melewati tanjakan yang biasa tetapi membutuhkan engine brake ketika turunan.
D (drive)
Kode huruf transmisi D, dipakai saat mobil bergerak di medan jalan mendatar atau tidak melewati tanjakan. Anda dapat mengatur pedal gas dan juga rem, lalu Electronic Control Unit (ECU) akan mengelola perpindahan gigi sesuai dengan perputaran mesin dan juga kecepatan mobil matic.
L
Kode huruf L dan atau angka 1 pada beberapa mobil matic berfungsi untuk memerintahkan mesin buat menggunakan gigi yang rendah dan atau membatasi kecepatan mobil matic di gigi 1 saja.
Anda dianjurkan untuk gunakan transmisi L buat melibas tanjakan curam nan panjang agar mesin bisa mendapatkan torsi yang lumayan besar.
Saat telah melewatinya, Anda harus sesuaikan transmisi mobil matic kembali. Tindakan ini difungsikan untuk mencegah tekanan yang berat pada sistem transmisi dan mesin mobil matic. Tekanan berat ini berpotensi merusak komponen yang ada di dalamnya. Secara fungsional, transmisi matic L juga bisa digunakan sebagai engine brake, terutama ketika keadaan jalan menurun agak tajam.
Kesalahan Saat Mengendarai Mobil Matic
Saat mengendarai mobil matic, tentunya setiap orang tak terlepas dari yang namanya kesalahan. Adapun kesalahan ini seringkali terjadi kepada para pemula. Berikut ini, ada beberapa kesalahan yang seringkali terjadi saat mengendarai mobil matic, seperti memposisikan transmisi drive ketika mobil matic sedang berhenti, memakai transmisi netral saat mobil matic berada di tanjakan jalan, tak memperhatikan posisi persneling mobil matic ketika mobil sedang parkir, hingga tak mengganti oli mobil secara teratur.
Menggunakan Transmisi Neutral (N) di Tanjakan
Memakai transmisi neutral ketika mobil matic berada di tanjakan pun merupakan kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pengemudi mobil matic. Banyak yang beralasan dengan melakukan tindakan ini, maka akan mengirit bahan bakar. Padahal, tindakan ini amat membahayakan diri sendiri dan juga para pengguna jalan yang lainnya.
Bahaya terjadi karena pada posisi transmisi matic di N, maka kendali mobil matic akan menjad berkurang. Saat Anda berada pada tanjakan, maka harus melakukan kombinasi penggunaan antara transmisi posisi D dan juga Low (L). Kombinasi penggunaan transmisi matic tersebut bertujuan untuk mengantisipasi transmisi panas karena selalu berada pada posisi L.
Pada saat melewati turunan curam, Anda tak dianjurkan untuk memposisikan transmisi matic di D. Bila Anda melakukan tindakan ini, maka transmisi akan mengurangi performa engine break sehingga mobil matic akan lebih cepat meluncur.
Memposisikan Transmisi Drive (D) ketika Berhenti
Secara umum, kesalahan memposisikan transmisi drive ketika mobil matic sedang berhenti seringkali dilakukan oleh pengemudi mobil matic. Tindakan ini dilakukan ketika mobil matic berada posisi sedang menunggu lampu merah dan atau terjebak di dalam kemacetan. Seharusnya, para pengemudi mobil matic mengubah transmisi Drive (D) ke Neutral (N). Bahaya yang timbul apabila ini dilakukan adalah kemungkinan mobil akan melaju otomatis dan mengakibatkan kendaraan di sekitarnya tersenggol.
Anda masih tetap bisa mengakalinya dengan menginjak pedal rem guna menahan laju mobil matic. Namun, bila tindakan ini dilakukan dalam waktu lama, maka kerja gearbox dan juga mesin mobil matic Anda akan terbebani, yang pada akhirnya akan berdampak pada keawetan mobil. Oleh karenanya, Anda dianjurkan buat menggunakan transmisi Neutral (N) ketika menunggu lampu merah dan atau terjebak kemacetan.
Tak Teratur Mengganti Oli Transmisi
Oli transmisi memiliki kesamaan dengan mesin, yakni punya jadwal tertentu buat dikuras secara berkala. Secara umum, oli transmisi harus diganti tiap mobil matic menempuh 20 ribu km atau sesudah 2 x penggantian oli mesin. Jika oli transmisi telat untuk diganti, akan mengakibatkan mobil matic kekurangan tenaga, bahkan mampu membuat mobil tak bergerak. Agar ini tidak kejadian, maka Anda harus secara rutin memeriksa oli transmisi mobil matic.
Tak Memperhatikan Posisi Persneling ketika Parkir
Memperhatikan posisi dari persneling mobil matic saat parkir adalah tindakan yang harus dilakukan oleh para pengemudi. Namun, tindakan ini seringkali tidak dilakukan. Kesalahan ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Contohnya adalah saat alpha untuk menggerakkan tuas transmisi dari N dan atau D ke posisi P. Ketika pijakan pedal rem dilepas, maka mobil akan meluncur dan menabrak mobil lainnya yang berada pada posisi depan.
Alpha lainnya yang umum dilakukan adalah lupa untuk mengubah posisi persneling mobil matic dari P ke N ketika sedang memarkir paralel. Dampak dari kelalaian tindakan ini adalah mengganggu pengemudi lainnya.
Cara Mengendarai Mobil Matic supaya Awet
Transmisi otomatis atau matic lebih populer dibandingkan mobil manual. Kepopuleran salah satunya karena pengoperasiannya yang cenderung mudah ketimbang manual. Namun apakah semua orang sudah tahu cara mengendarai mobil matic agar awet dan efisien.
Tidak seperti mobil manual, mobil matic hanya memiliki dua pedal, yakni rem dan gas, sehingga memudahkan para pemula. Namun yang terpenting untuk mengendarai matic adalah mengetahui dahulu fungsi perintah pada tuas transmisi mobil matic. Karena menggunakan transmisi sesuai dengan fungsinya bisa membuat mobil matic lebih awet, lho!
Menggunakan Transmisi Sesuai Kebutuhan
Gambar Ilustrasi Cara Menyetir Mobil Matic
Biasanya pada tuas transmisi mobil matic tertulis ‘P’, ‘R’, ‘N’, dan ‘D’. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. ‘P’ artinya Park yang digunakan ketika berhenti dan memarkir mobil. Saat tuas diarahkan ke ‘P’ maka transmisi akan terkunci dan mencegah bisa berjalan dengan sendirinya.
Sementara ‘R’ adalah Reverse atau mundur. R ini memiliki peran yang sama dengan R pada mobil manual yakni digunakan ketika ingin mundur. Kemudian ‘N’, sama halnya dengan mobil manual, ‘N’ artinya Netral. Anda bisa mengaktifkannya ketika berhenti dalam waktu singkat.
Terakhir ada ‘D’ yang berarti Drive. Tuas transmisi inilah yang membuat mobil dapat berjalan. Banyak juga ditemui ‘D’ dengan pilihan gigi 1 atau 2. Biasanya ‘D1’ ataupun ‘D2’ digunakan saat Anda berkendara di jalanan menanjak atau menurun.
Memindahkan Tuas Transmisi Secara Perlahan
Gambar Ilustrasi Cara Mengemudi Mobil Matic
Supaya tetap bisa awet dan berumur panjang, hindari untuk memindahkan transmisi secara kasar. Misalnya begini, ketika Anda sedang dalam posisi ‘D’ jangan langsung memindahkannya ke posisi ‘N’ di saat mobil masih berjalan. Pastikan mobil berhenti penuh sebelum Anda memindahkan tuas transmisi, ini akan menghindarinya dari keausan.
Demikian pula saat Anda memarkir mobil mundur. Sebelum memundurkan mobil, harus memastikan posisinya benar-benar berhenti dan perpindahan tak dilakukan ketika mobil sedang berjalan.
Akselerasi Lembut dan Spontan
Gambar Ilustrasi Cara Mengemudi Mobil Matic
Mengakselerasikan mobil dengan halus dan spontan tak hanya membuat mobil panjang umur, namun juga bisa menghemat pengeluaran bahan bakar. Di samping itu, Anda juga akan lebih merasa aman ketika berada di jalan.
Pastikan posisi duduk Anda sudah dalam posisi yang nyaman. Hindari kebiasaan mengegas dan mengerem secara cepat ketika berkendara di jalanan padat. Selain dapat membuat awet transmisi, hal ini mengurangi risiko kecelakaan.
Melakukan Perawatan Berkala
Gambar Ilustrasi Cara Mengemudi Mobil Matic
Bila cara berkendara sudah baik, jangan lupa untuk melakukan perawatan mobil secara berkala. Ini juga salah satu faktor yang berkontribusi terhadap keawetan mobil. Anda bisa membawa mobil ke bengkel sesuai dengan jadwal yang tertera di buku panduan. Rajin melakukan perawatan secara berkala juga bisa mencegah garansi pada mobil hangus.
Itulah tips trivia yang bisa membuat mobil matic Anda awet dan juga cara mengendarai mobil matic yang benar. Mobil matic memang unggul karena dua pedalnya tersebut, maka pengendara tak perlu repot menyeimbangkan kopling agar supaya tidak mati.
Sensasi berkendara mobil semi matic bisa Anda rasakan langsung ketika mengendarai Wuling Confero S ACT yang menggunakan transmisi e-clutch. Sistem transmisi ini adalah semi matic yang unik karena dilakukan tanpa menginjak kopling, namun dengan sistem hidrolik dan sensor.
Keluarga Wuling, pastikan cara mengendarai mobil matic tersebut diterapkan agar mobil kesayangan Anda tetap awet.