Komponen Rem Cakram Mobil: Pengertian hingga Fungsi
3 Mei, 2024
Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem pengereman mobil yang konsep kerjanya memanfaatkan komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang akan dijepitkan oleh dua buah Kanvas rem, agar bisa memperlambat putaran ban.
Rem cakram mobil memiliki radiasi panas yang lebih baik dan saat cakram terkena dengan air, maka proses keringnya terbilang cepat. Desain rem cakram juga sangatlah bagus. Setidaknya ada beberapa komponen rem cakram dan cara kerjanya yang perlu diketahui.
Komponen & Cara Kerja Rem Cakram
Berikut ini auto tips dari Wuling terkait penjelasan komponen utama dan prinsip kerja atau cara kerja rem cakram secara umum.
1. Kaliper Rem
Rem cakram menjadi salah satu komponen krusial dalam sistem pengereman mobil modern. Di antara sekian banyak elemen yang membentuk sistem ini, kaliper rem menjadi elemen yang paling menonjol. Kaliper rem tidak hanya penting dalam hal fungsi, tetapi juga dalam membedakan antara rem cakram dan rem tromol.
Kaliper rem bertugas untuk menekan kampas rem pada piringan cakram mobil. Namun, perannya tidak berhenti di situ. Kaliper juga bertugas menopang kampas rem dan piston rem. Semua ini berlangsung dengan bantuan tekanan hidrolik dari minyak rem yang dialirkan melalui selang rem.
Dalam dunia mobil, terdapat dua jenis kaliper rem yang umum digunakan, yaitu floating caliper dan fixed caliper.
Floating Caliper
Floating caliper memiliki kemampuan untuk bergerak ke kanan dan ke kiri pada brake support caliper. Meskipun bisa bergerak, fungsi utamanya tetap sama, yaitu menekan kampas rem. Di satu sisi, floating caliper dilengkapi dengan sebuah piston rem. Ketika beroperasi, sisi yang memiliki piston akan bergerak menekan kampas rem. Sementara itu, sisi lainnya akan menekan kampas rem dari sudut yang berbeda.
Fixed Caliper
Berbeda dengan floating caliper, fixed caliper tidak memiliki kemampuan untuk bergerak. Kaliper jenis ini terletak pada brake support caliper dan menyatu dengannya sehingga tidak bisa bergerak. Tugas menekan kampas rem hanya dilakukan oleh sisi yang memiliki piston rem.
2. Kampas Rem
Kampas rem, atau yang lebih dikenal sebagai brake pads, adalah salah satu bagian terpenting dalam sistem pengereman mobil. Tugas utamanya adalah menekan piringan cakram. Dengan melakukan ini, piringan cakram akan menghasilkan daya gesek yang cukup untuk menghentikan putaran cakram. Bayangkan betapa pentingnya fungsi ini: tanpa kampas rem yang baik, mobil Anda tidak akan mampu berhenti dengan aman dan tepat waktu.
Namun, di balik kesederhanaannya, kampas rem sebenarnya merupakan produk teknologi yang rumit. Mereka terbuat dari berbagai macam material, mulai dari keramik, asbes, sinter, hingga semi metal. Setiap material memiliki karakteristiknya sendiri, tetapi satu hal yang harus diingat adalah memilih bahan yang memiliki ketahanan panas yang baik.
Pemilihan kampas rem yang tepat tidak boleh dianggap remeh. Anda harus memastikan untuk menggunakan kampas rem yang sesuai dengan merek dan tipe mobil Anda. Mengapa ini begitu penting? Karena setiap mobil memiliki spesifikasi yang berbeda, dan menggunakan kampas rem yang tidak sesuai bisa berdampak buruk pada performa pengereman dan keselamatan secara keseluruhan.
Kualitas kampas rem juga harus menjadi pertimbangan utama. Mengingat peran pentingnya dalam keselamatan berkendara, memilih kampas rem berkualitas tinggi adalah keputusan yang bijaksana. Meskipun harga mungkin menjadi faktor penentu, namun kualitas dan keandalan haruslah menjadi prioritas utama.
Dalam dunia otomotif yang terus berkembang, terkadang sulit untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti kampas rem. Namun, sebagai aturan umum, periksa secara teratur dan ganti kampas rem jika diperlukan. Jangan menunggu sampai terlambat, karena mengabaikan perawatan kampas rem bisa berakibat fatal.
3. Piringan Cakram
Saat kita mengendarai mobil, ada banyak hal yang terjadi di balik layar. Salah satu komponen penting yang mungkin terlewatkan adalah piringan cakram, atau yang lebih dikenal sebagai disc brake. Tepat di dekat poros roda mobil, piringan cakram ini bekerja dalam harmoni dengan sistem pengereman untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.
Saat roda berputar, piringan cakram juga ikut bergerak searah dengan putaran roda. Tugas utamanya adalah menerima tekanan dari kampas rem. Ketika Anda menginjak pedal rem, kampas rem menekan piringan cakram, dan kemudian tekanan ini akan diteruskan pada poros roda. Hasilnya? Putaran roda berhenti, memberikan kendali penuh atas mobil Anda.
Material yang digunakan untuk membuat piringan cakram juga memiliki peran penting dalam kinerjanya. Umumnya, piringan cakram terbuat dari besi cor, namun ada juga jenis mobil tertentu yang menggunakan material komposit matriks atau karbon. Mobil-mobil sport dengan kecepatan tinggi sering kali menggunakan piringan cakram berbahan komposit karena kemampuannya dalam melepas panas dengan lebih efisien daripada besi cor.
Ada dua tipe piringan cakram yang umum digunakan, yaitu solid disc dan ventilated disc. Solid disc memiliki bentuk yang massif dengan tingkat ketebalan yang tinggi. Permukaannya solid tanpa lubang, memberikan daya cengkeram yang kuat saat pengereman.
Sementara itu, ventilated disc memiliki rongga-rongga kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Dengan adanya lubang-lubang ini, panas yang dihasilkan selama proses pengereman dapat dengan cepat dilepaskan. Ini menjadi pilihan yang populer karena mampu menjaga kinerja pengereman tetap stabil bahkan dalam kondisi pengereman berat.
4. Caliper Bracket
Dalam dunia pengereman mobil, terdapat komponen yang mungkin terlihat sederhana, tetapi memegang peran yang sangat vital. Salah satunya adalah Kaliper Bracket, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai dudukan kaliper.
Ketika kita membicarakan rem cakram, kaliper merupakan salah satu komponen yang paling mencolok dan sering diperbincangkan. Namun, ada satu bagian lagi yang tak kalah pentingnya, yaitu Kaliper Bracket.
Fungsi Kaliper Bracket
Fungsi utama dari Kaliper Bracket adalah untuk menahan kaliper agar tetap berada pada tempatnya. Kaliper Bracket ini merupakan penghubung langsung antara kaliper dengan steering knuckle. Dengan peranannya yang penting ini, Kaliper Bracket memastikan bahwa kaliper berada dalam posisi yang tepat, sehingga pengereman dapat berjalan dengan efektif dan aman.
Kaitan dengan Sistem Pengereman
Dalam sistem pengereman mobil dengan rem cakram, Kaliper Bracket bekerja sama dengan kaliper untuk menekan kampas rem ke piringan cakram. Tanpa adanya Kaliper Bracket yang kokoh dan stabil, kaliper tidak akan dapat berfungsi dengan optimal, yang pada akhirnya dapat mengganggu kinerja pengereman secara keseluruhan.
Hubungan dengan Steering Knuckle
Pentingnya Kaliper Bracket juga terlihat dari fungsinya yang terhubung langsung dengan steering knuckle. Steering knuckle sendiri merupakan bagian penting dari suspensi dan sistem kemudi mobil. Dengan demikian, Kaliper Bracket tidak hanya memegang peranan dalam sistem pengereman, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan keamanan kendaraan secara keseluruhan.
5. Piston Brake
Piston brake adalah salah satu bagian terpenting dalam sistem pengereman rem cakram mobil. Tanpa adanya piston brake, kaliper tidak akan dapat berfungsi dengan sempurna. Mari kita simak lebih dalam mengenai peran dan fungsi dari piston brake ini.
Fungsi dan Peran Piston Brake
Piston brake bertanggung jawab untuk menekan kampas rem atau brake ke piringan cakram. Ini adalah langkah krusial dalam proses pengereman mobil. Saat pedal rem ditekan, tekanan hidrolik dari sistem rem akan diteruskan ke piston brake. Piston brake ini kemudian akan bergerak maju dan menekan kampas rem ke piringan cakram, menciptakan gesekan yang memperlambat putaran roda.
Posisi dan Bentuk Piston Brake
Piston brake biasanya terletak di dalam kaliper rem. Bentuknya menyerupai sebuah tabung, dengan satu ujungnya memiliki lekukan khusus. Lekukan ini berfungsi untuk menyimpan karet pelindung debu yang melindungi piston brake dari kotoran dan kontaminan lainnya yang dapat mengganggu kinerjanya.
6. Seal Piston
Piston brake merupakan komponen yang kompleks, terdiri dari beberapa bagian yang bekerja secara bersama-sama untuk menjalankan fungsi pengereman. Namun, di antara semua bagian tersebut, seal piston adalah salah satu yang memiliki peran yang sangat krusial.
Fungsi Seal Piston
Seal piston memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam sistem pengereman mobil. Pertama-tama, seal piston bertugas untuk menarik piston kembali ke posisi semula setelah proses pengereman selesai. Ketika pedal rem dilepas, tekanan hidrolik dalam sistem harus dilepaskan, dan seal piston memastikan bahwa piston kembali ke posisinya dengan cepat dan tepat.
Selain itu, seal piston juga memiliki peran dalam menutup aliran minyak dari mekanisme hidrolik saat pedal rem tidak ditekan. Hal ini penting untuk mencegah kebocoran minyak rem dan memastikan bahwa tekanan hidrolik hanya terjadi saat diperlukan, yaitu selama proses pengereman.
Krusialnya Peran Seal Piston
Meskipun terlihat sederhana, seal piston memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga kinerja dan keamanan sistem pengereman mobil. Tanpa adanya seal piston yang berfungsi dengan baik, risiko kebocoran minyak rem dan penurunan kinerja pengereman akan meningkat secara signifikan.
7. Master Silinder
Master silinder adalah komponen yang bertanggung jawab mengubah tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada minyak rem. Tanpa master silinder yang berfungsi dengan baik, pengereman mobil tidak akan berjalan dengan lancar. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita jelajahi beberapa jenis master silinder yang umum digunakan:
1. Tipe Tandem
Disebut sebagai tandem karena master silinder jenis ini memiliki dua outlet hose serta dua piston. Keberadaan dua piston ini memberikan keunggulan saat salah satu piston mengalami gangguan. Piston lainnya akan mengambil alih fungsi tersebut, sehingga pengereman tetap bisa terjadi. Hal ini menjadikan pengereman lebih andal dan aman, mengingat mobil masih dapat berhenti dengan baik meskipun terjadi masalah pada salah satu piston.
2. Tipe Tunggal
Berbeda dengan tipe tandem, master silinder tipe tunggal hanya memiliki satu outlet hose serta satu piston. Namun, jangan salah, meskipun hanya satu, master silinder tipe tunggal ini mampu mengatur laju pengereman ke empat roda mobil sekaligus. Meskipun terkesan sederhana, master silinder tipe tunggal ini telah terbukti andal dalam menjaga performa pengereman mobil.
Seiring dengan perkembangan teknologi, inovasi pada master silinder terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalannya. Pemahaman tentang jenis-jenis master silinder ini menjadi penting bagi para pemilik mobil agar mereka dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan keamanan berkendara mereka.
8. Reservoir Tank
Dalam jantung mesin mobil, terdapat sebuah komponen yang sering kali luput dari perhatian, namun memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kinerja pengereman mobil, yaitu tangki minyak rem atau yang biasa disebut oil reservoir.
Tangki minyak rem berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan minyak rem. Biasanya, posisinya menyatu dengan master silinder, sebuah komponen lain yang memiliki peran krusial dalam sistem pengereman. Keberadaan tangki ini memastikan bahwa pasokan minyak rem selalu tersedia dalam sistem pengereman mobil.
Salah satu fitur yang melekat pada tangki minyak rem adalah sensor. Sensor ini memiliki tugas khusus untuk mendeteksi volume minyak rem yang ada di dalam tangki. Dengan adanya sensor ini, pengemudi dapat dengan mudah memantau jumlah minyak rem yang tersisa dalam tangki, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat jika terjadi kekurangan pasokan minyak rem.
Meskipun terlihat sederhana, tangki minyak rem adalah bagian yang sangat penting dalam sistem pengereman mobil. Tanpanya, risiko kehabisan minyak rem bisa mengakibatkan kegagalan dalam pengereman, yang pada gilirannya dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.
9. Brake Fluid
Minyak rem, atau brake fluid, adalah penggerak utama dari rem cakram. Ini adalah cairan yang memungkinkan terjadinya mekanisme hidrolik dalam sistem pengereman mobil. Saat Anda menekan pedal rem, tekanan yang dihasilkan akan disalurkan melalui minyak rem ke caliper, di mana kampas rem akan menekan piringan cakram dan menghentikan laju roda mobil.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua minyak rem diciptakan sama. Ada beberapa jenis minyak rem yang memiliki titik didih berbeda-beda, yang dapat dikenali melalui kode DOT (Department of Transportation) yang diikuti oleh angka tertentu. Semakin tinggi angka yang tercantum, semakin tinggi pula titik didihnya. Sebagai contoh, DOT3 memiliki titik didih sekitar 205°C, sementara DOT4 memiliki titik didih sekitar 230°C.
Pemilihan minyak rem yang tepat sesuai dengan spesifikasi mobil Anda sangatlah penting. Menggunakan minyak rem dengan titik didih yang tidak sesuai dapat mengakibatkan performa pengereman yang buruk dan bahkan bisa berisiko pada keselamatan berkendara Anda. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan minyak rem yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda.
10. Booster Rem
Jika Anda bertanya-tanya apa yang membuat pedal rem mobil Anda terasa ringan dan responsif, jawabannya mungkin terletak pada booster ini. Booster adalah komponen yang bertugas untuk meringankan dan meningkatkan daya pengereman mobil. Meskipun ukurannya kecil, peran booster sangatlah signifikan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara.
Terbuat dari selaput tipis, booster ini terhubung langsung dengan intake manifold dan master silinder. Ini berarti, booster bekerja secara terkoordinasi dengan sistem pengereman mobil untuk memberikan respons yang cepat dan efektif ketika Anda menginjak pedal rem.
Salah satu fitur kunci dari booster adalah kemampuannya untuk merespons secara otomatis terhadap kondisi vakum dalam intake manifold. Ketika intake manifold mengalami vakum, bagian booster yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem tanpa menyebabkan pengereman total. Dengan kata lain, Anda tidak perlu melakukan usaha ekstra saat menginjak pedal rem. Ini sangat bermanfaat, terutama dalam situasi pengereman mendadak di jalan raya.
Dengan bantuan booster, Anda akan merasakan bahwa pedal rem menjadi lebih ringan saat diinjak. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memberikan kontrol yang lebih baik atas mobil Anda, terutama dalam situasi pengereman yang memerlukan reaksi cepat.
11. Selang Hidrolik
Dalam dunia otomotif, selang hidrolik merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem rem. Fungsi utamanya adalah untuk mengalirkan minyak rem dari master silinder ke caliper rem, yang nantinya akan memencet piston untuk menghasilkan gaya pengereman. Namun, tidak banyak orang yang memahami secara mendalam bagaimana selang hidrolik ini bekerja.
Cara kerja selang hidrolik pada dasarnya menggunakan prinsip tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik ini berasal dari pedal rem yang ditekan oleh pengemudi. Saat pedal rem ditekan, tekanan tersebut akan diubah menjadi tekanan hidrolik yang kemudian akan dialirkan melalui selang hidrolik menuju caliper rem. Di sinilah peran selang hidrolik menjadi sangat krusial.
Salah satu karakteristik tekanan dalam selang hidrolik adalah fluktuatif, terutama saat mobil berada dalam kecepatan tinggi atau melakukan pengereman mendadak. Fluktuasi tekanan ini dapat menjadi beban besar bagi material selang, karena bisa menyebabkan kebocoran minyak rem yang tentunya sangat berbahaya. Oleh karena itu, selang hidrolik dibuat dengan material yang sangat tahan terhadap tekanan, seperti baja.
Material baja dipilih karena kekuatannya yang mampu menahan tekanan yang sangat tinggi. Selain itu, baja juga tahan terhadap korosi yang dapat disebabkan oleh minyak rem. Dengan menggunakan material yang tepat, selang hidrolik dapat bekerja secara optimal dalam menyalurkan tekanan hidrolik tanpa risiko kebocoran.
Kehadiran selang hidrolik dalam sistem rem mobil seakan menjadi jembatan vital antara pedal rem dan pengereman yang efektif. Meskipun sering kali terlewatkan, pemahaman tentang cara kerja dan peran selang hidrolik ini sangatlah penting. Sebuah sistem rem yang baik akan melibatkan selang hidrolik yang kuat dan tahan lama, sehingga pengemudi dapat berkendara dengan lebih aman dan nyaman.
12. Pedal Rem
Di antara semua komponen penting dalam sistem pengereman mobil, ada satu yang memiliki hubungan langsung dengan pengemudi: pedal rem. Dalam dunia otomotif, pedal rem tidak hanya sekadar sebuah alat, tetapi merupakan kunci yang memberikan Anda kontrol penuh atas mobil Anda.
Pedal rem adalah komponen terakhir dalam rangkaian sistem pengereman mobil. Mirip dengan saklar, pedal rem berfungsi sebagai pengontrol utama dalam aktivasi dan deaktivasi pengereman. Ketika Anda menginjak pedal rem, itu adalah Anda yang menggerakkan langkah terakhir dalam proses pengereman.
Saat pedal rem diinjak, sebuah gaya tekan dihasilkan. Gaya tekan inilah yang menjadi pemicu untuk mengaktifkan mekanisme hidrolik dalam sistem pengereman. Melalui proses ini, minyak rem akan diaktifkan dan dialirkan ke caliper, di mana kampas rem akan menekan piringan cakram untuk menghentikan laju mobil.
Peran pedal rem dalam sistem pengereman sangatlah penting, karena pada akhirnya, pengemudi lah yang memiliki kendali atas kapan dan seberapa kuat mobil harus berhenti. Karena itu, pedal rem dirancang untuk memberikan respons yang cepat dan presisi, sehingga pengemudi dapat dengan mudah menyesuaikan pengereman sesuai dengan situasi di jalan.
Ketika Anda menekan pedal rem, Anda tidak hanya menekan sebuah komponen mekanis, tetapi Anda juga mengontrol kecepatan dan arah perjalanan mobil Anda. Ini adalah momen di mana Anda memiliki kekuasaan penuh atas kendaraan Anda, dan keputusan Anda dalam menekan pedal rem akan memengaruhi keselamatan dan kenyamanan perjalanan Anda.
Oh ya, Wuling punya informasi menarik yang sayang untuk kamu lewatkan.
Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan brosur kami yang informatif.
Fungsi Rem Cakram
Pada dasarnya, fungsi dari rem cakram pada mobil adalah mengendalikan laju kendaraan supaya bisa berjalan dan berhenti sesuai dengan keinginan dari pengendara. Rem cakram akan membuat pengemudi lebih aman dalam mengendalikan mobil.
Jaman dulu kebanyakan mobil memang menggunakan sistem pengereman dengan rem tromol atau rem drum, namun sekarang banyak mobil yang sudah dilengkapi dengan rem cakram. Rem cakram sudah banyak dipakai di berbagai jenis mobil, baik itu di bagian depan atau belakang mobil.
Produsen mobil memang sengaja melakukan pergantian sistem pengereman ke rem cakram, karena lebih aman dan bisa membuat mobil tetap stabil, meski dipakai dalam kecepatan tinggi. Proses berhenti mobil memang lebih optimal saat menggunakan rem cakram dibandingkan dengan rem tromol atau drum.
Untuk menghentikan mobil, tentu tidak memerlukan jarak yang jauh sebagai ancang-ancang dan dengan menggunakan rem cakram, maka semua kaki-kaki mobil bisa berhenti dengan cepat. Dengan kata lain, rem cakram mampu memperpendek jarak pengereman. Dengan rem cakram, maka keamanan para pengendara akan lebih aman di dalam mobil.
Dengan menggunakan mobil yang telah memakai rem cakram, maka Anda akan tenang dan akan lebih terjaga keselamatannya.
Kelebihan Rem Cakram
Mobil dilengkapi dengan dua jenis rem utama: rem cakram dan rem tromol. Pada masa lalu, rem tromol lebih banyak digunakan. Namun, saat ini rem cakram telah menjadi pilihan utama, terutama untuk roda depan yang menanggung beban lebih berat.
Berikut ini adalah lima alasan utama mengapa rem cakram lebih disukai dibandingkan rem tromol.
Lebih Dingin Saat Digunakan
Karena memiliki desain yang terbuka, rem cakram menawarkan ventilasi yang superior dibandingkan dengan rem tromol yang tertutup. Desain ini memungkinkan udara mengalir lebih bebas, sehingga rem cakram dapat mendinginkan diri dengan lebih efisien dan cenderung tidak cepat panas.
Pembersihan yang Praktis
Desain terbuka dari rem cakram memudahkan proses pembersihan, terutama dalam menghilangkan debu dari kampas rem. Debu tersebut dapat terlepas secara alami atau mudah dibersihkan saat mencuci, berbeda dengan rem tromol yang memerlukan pembongkaran untuk pembersihan yang menyeluruh.
Pemeriksaan yang Mudah
Memeriksa kondisi rem cakram sangatlah praktis. Cukup dengan melihat dari sudut tertentu, Anda bisa mengecek ketebalan kampas rem. Bahkan, kondisi piringan rem juga dapat diperiksa dengan mudah.
Performa Unggul
Rem cakram menawarkan performa pengereman yang lebih unggul. Berkat suhu operasional yang lebih rendah, pengereman menjadi lebih efektif dan memiliki daya tahan yang lebih baik.
Durabilitas Tinggi
Rem cakram dirancang untuk bertahan lebih lama. Performa yang konsisten dan jumlah komponen mekanis yang lebih sedikit dibandingkan rem tromol berkontribusi pada durabilitas yang lebih tinggi.
Kekurangan Rem Cakram
1. Rem Cakram Tidak Kuat Menahan Beban Berat
Brake pads memang memiliki luas yang terbatas dan hal ini membuat media yang bergesekan juga terbatas. Kondisi ini membuat daya pengereman menjadi terbatas. Dengan keterbatasan yang dialami, maka pengereman tidak akan menopang berat beban yang besar.
Rem cakram memerlukan gaya pengereman yang besar, apabila ingin menghasilkan pengereman yang lebih baik dan berkualitas. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil dengan berat beban yang tinggi menggunakan disc brake dalam sistem pengeremannya.
2. Memerlukan Tambahan Komponen untuk Memperbesar Gaya
Ketika rem cakram membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, maka perlu ditambahkan komponen booster rem. Dengan adanya komponen booster rem, maka mobil bisa mengerem dengan kekuatan yang besar.
Pada dasarnya, booster rem berguna untuk menambah gaya pengereman, sehingga akan sangat meringankan bagi para pengendara yang melakukan penekanan pada pedal rem.
3. Wheel Rims Lebih Mudah Kotor
Rem cakram memang bisa menyebabkan rims lebih gampang kotor atau berdebu, hal ini disebabkan karena konstruksi rem cakram yang terbuka dan kondisi ini akan membuat debu yang berasal dari brake pads melekat pada bagian wheel rims. Bagi pengemudi pemula dan baru memiliki mobil, maka harus rutin membersihkan wheel rims supaya penampilan mobil tetap keren.
Rem Cakram Mobil Panas
Rem cakram mobil panas adalah kondisi di mana suhu rem cakram mobil meningkat secara signifikan ketika sedang digunakan.
Suhu yang meningkat bisa menimbulkan panas yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai di atas 200 derajat celcius.
Hal ini dapat berakibat pada material kampas rem menjadi keras, sehingga gesekan yang terjadi dengan piringan cakram jadi tak maksimal.
Beberapa bahaya yang bisa terjadi akibat suhu rem cakram mobil terlalu panas antara lain:
- Pengereman menjadi tidak optimal.
- Kampas rem bisa cepat aus.
- Piringan cakram bisa mengalami deformasi.
- Rem bisa kehilangan daya cengkeram.
Penyebab Rem Cakram Mobil Panas
Penyebab utama rem cakram mobil panas adalah gesekan. Sedangkan, prinsip kerja sistem pengereman berdasarkan gaya gesek, dengan gaya berkendara agresif semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu rem cakram menjadi 600-700 °C. Selain itu, panas berlebih pada rem cakram dapat disebabkan oleh:
- Kegagalan mekanisme rem.
- Pemasangan bantalan rem yang salah.
- Penggunaan cakram dan bantalan rem setelah habis masa pakainya.
- Deformasi rem cakram.
- Kualitas cakram dan bantalan rem yang rendah.
- Macetnya pin pemandu kaliper rem.
- Jangan lupa jika rem tromol dipasang di gardan belakang, sebagian besar beban saat pengereman disalurkan ke rem cakram depan. Ini juga faktor penyebab rem cakram mobil panas.
Cara Mengatasi Rem Cakram Mobil Panas
Terkadang apabila rem cakram bekerja terlalu keras maka bisa menjadi panas, contohnya adalah saat mobil sedang berjalan menuruni bukit. Rem cakram mobil yang panas, tentunya sangat berbahaya karena dapat mengurangi kinerja rem dan bukan tidak mungkin rem akan menjadi blong. Disisi lain, hembusan angin saja tidak cukup untuk mendinginkan rem cakram mobil panas tersebut.
Cara mengatasi rem cakram mobil panas adalah kurangi kecepatan mobil supaya rem tidak bekerja berlebihan dan pinggirkan mobil ke lokasi yang aman. Gunakan rem tangan untuk menahan mobil tidak bergerak, biasanya dalam kondisi seperti ini rem cakram akan berwana merah. Yang terpenting harus diperhatikan oleh pengendara saat rem cakram mobil panas adalah jangan menyiram rem cakram tdengan air karena bisa merusaknya.
Cara terbaik untuk mendinginkan rem cakram yang sedang panas adalah menunggu sampai suhunya turun dan siram dengan air bersih setelah suhunya menurun atau sudah tidak berwarna merah untuk mempercepat suhu rem cakram dingin.
Pencegahan Rem Cakram Mobil Panas
Untuk mencegah keausan dini pada rem cakram dan memastikan proses pengereman yang paling efisien, Wuling merekomendasikan hal berikut sebagai pencegahan panas berlebih pada rem cakram:
- Mengganti bantalan rem cakram pada waktunya.
- Memasang komponen rem cakram berkualitas tinggi.
- Percayakan pekerjaan mengganti rem cakram kepada mekanik bengkel jika Anda kurang pengalaman.
- Ganti cakram berpasangan dengan poros yang disetel untuk keseimbangan beban.
- Selama pengereman saat menuruni jalan yang berkepanjangan, pantau ketebalan rem cakram Anda.
Izinkan kami mengingatkan Anda bahwa masa manfaat rem cakram depan adalah 30.000-40.000 km, dan yang belakang adalah 40.000-50.000 km. Nilai-nilai ini tergantung pada gaya mengemudi. Mengemudi agresif dengan akselerasi dan pengereman tajam mengurangi masa manfaat rem cakram.
Diagnosa Rem Cakram Mobil Panas
Rem cakram mobil yang panas dapat ditentukan dengan inspeksi bagian. Baja adalah bahan yang paling umum digunakan untuk memproduksi rem cakram. Saat dipanaskan, material berubah warna. Cakram baja, yang dipanaskan hingga suhu kritis, menjadi oranye terang dan setelah didinginkan menjadi ungu.
Jika pemeriksaan visual menunjukkan perubahan warna pada rem cakram, Anda harus segera menghubungi bengkel untuk diagnosis yang rumit. Setelah kesalahan terdeteksi, cakram dan bantalan rem harus diganti. Prosedur ini dapat dilakukan sendiri.
Cara Mengatasi Rem Cakram Ngempos/Blong
Penyebab rem cakram bisa ngempos secara umum dikarenakan adanya udara pada rem cakram dan proses perawatan yang diabaikan. Udara yang terjebak pada rem cakram membuat rem jadi tidak berfungsi. Kondisi ini disebut dengan rem masuk angin. Perawatan rem cakram yang diabaikan, contohnya seperti rem terus berada dalam kondisi panas.
Cara mengatasi rem cakram ngempos bila disebabkan perawatan diabaikan, maka Anda harus sering merawatnya. Contohnya, bila rem cakram ngempos atau blong karena kepanasan, maka dinginkan rem tersebut. Cara lengkapnya bisa kalian lihat pada subtopik rem cakram yang telah dibahas sebelumnya di artikel ini.
- Untuk mengatasi rem cakram ngempos/blong karena masuk angin ada beberapa langkah, yaitu:
- Siapkan minyak rem, dan alat bengkel, seperti kunci, dan tang.
- Tes angin kaliper dengan mengendurkan baut pembuangan. Lalu tekan tuas rem hingga oli ke luar. Kemudian tutup kembali.
- Buka tutup penampung minyak rem yang terletak di bagian bawah dan atas. Gunanya buat mengembalikan fungsi rem.
- Setting ulang rem dan perhatikan gelembung udara pada master rem. Bila masih ada gelembung udara, lepas bagian atas master dan keluarin udara itu.
- Kembalikan seluruh bagian dan baut ke kondisi semula.
Cara di atas ada kemungkinan gagal, tetapi Anda gak perlu khawatir ya. Wuling punya alternatif solusi lainnya sebelum Anda gunakan opsi terakhir membawanya ke bengkel untuk diperbaiki. Adapun alternatif solusinya itu dijelasin seperti berikut ini:
- Siapkan peralatan dan minyak rem.
- Kendorkan baut selang rem pada mater rem.
- Saat baut dikendorkan, hindari menekan rem. Biarkan minyak rem yang ke luar atau merembes. Minyak rem yang ke luar atau merembes menandakan ruang master dipenuhi minyak rem.
- Rapatkan baut sebelumnya.
- Pompa pedal rem berulang dengan tujuan memancing pedal.
- Tekan pedal rem dengan tekanan kuat dan kendorkan baut selang rem pada kaliper. Gunanya untuk angin yang terjebak pada minyak rem dikeluarkan. Keberhasilan cara ditunjukan dengan cipratan minyak rem setelahnya.
- Kembalikan semua komponen ke posisi semula.
Itulah bahasan lengkap mengenai cara kerja & fungsi komponen rem cakram mobil. Semoga bahasan lengkap di diatas dapat menjadi referensi terbaik dan dapat bermanfaat untuk Keluarga Wuling. Jangan lupa lihat produk andalan kami ya, seperti Alvez, Almaz RS, dan Air ev.