Apa yang Terjadi Jika Mencampur Bensin dengan RON Berbeda?
24 April, 2025

Bensin merupakan bahan bakar utama kendaraan bermotor yang tersedia dalam berbagai tingkat Research Octane Number (RON). Nilai RON menunjukkan tingkat ketahanan bensin terhadap fenomena knocking, yaitu pembakaran prematur bahan bakar di ruang bakar mesin yang dapat mengganggu performa. Semakin tinggi angka oktan, semakin baik kemampuan bensin dalam mencegah knocking, khususnya pada mesin dengan rasio kompresi tinggi.
Namun, tidak sedikit pengendara yang memilih mencampur bensin dengan nilai RON berbeda karena berbagai alasan, seperti pertimbangan ekonomi, ketersediaan bahan bakar di wilayah tertentu, atau sekadar bereksperimen demi mencari performa mesin yang optimal.
Lantas, apakah mencampur bensin dengan nilai RON berbeda aman bagi kendaraan? Artikel ini akan mengulas dampak pencampuran bahan bakar terhadap performa mesin, efisiensi bahan bakar, serta risiko jangka panjang yang mungkin timbul.
Baca Juga: Apa Itu Ron 92 pada Bahan Bakar Minyak Mobil?
Dampak Pencampuran Bensin dengan RON Berbeda terhadap Performa Mesin
Setiap mesin kendaraan dirancang untuk bekerja secara optimal dengan jenis bahan bakar tertentu. Pencampuran bensin dengan nilai RON yang berbeda dapat memengaruhi proses pembakaran, tenaga mesin, serta usia pakai komponen mesin.
1. Pengaruh terhadap Proses Pembakaran
Pembakaran di dalam mesin terjadi saat campuran udara dan bahan bakar dikompresi oleh piston dan dinyalakan oleh busi. Jika bahan bakar memiliki angka oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan, pembakaran dapat terjadi lebih cepat dari seharusnya (premature combustion), sehingga mengganggu kinerja mesin.
Sebaliknya, penggunaan bahan bakar dengan RON lebih tinggi dari spesifikasi mesin umumnya tidak memberikan peningkatan performa yang berarti.
2. Risiko Knocking dan Dampaknya terhadap Komponen Mesin
Knocking merupakan kondisi ketika bahan bakar terbakar secara tidak merata dalam ruang bakar, menghasilkan suara ketukan yang berpotensi merusak piston dan komponen mesin lainnya.
Penggunaan bensin beroktan rendah pada mesin dengan rasio kompresi tinggi akan meningkatkan risiko terjadinya knocking. Sebaliknya, penggunaan bahan bakar beroktan lebih tinggi dari kebutuhan mesin sering kali tidak memberikan manfaat tambahan, melainkan hanya meningkatkan biaya operasional.
3. Pengaruh terhadap Akselerasi dan Tenaga
Bahan bakar yang sesuai spesifikasi akan menghasilkan performa mesin yang optimal serta respons akselerasi yang baik. Jika kendaraan terbiasa menggunakan bensin beroktan tinggi kemudian dicampur dengan oktan rendah, tenaga mesin dapat menurun karena proses pembakaran menjadi kurang efisien.
Di sisi lain, mesin yang tidak dirancang untuk oktan tinggi tidak akan menunjukkan peningkatan tenaga meskipun menggunakan bahan bakar dengan RON lebih tinggi.
Baca Juga: Jenis Bensin di Indonesia: Klasifikasi, Fungsi, dan Panduan Penggunaan
Pengaruh terhadap Efisiensi Bahan Bakar
Selain memengaruhi performa, bensin campur dengan nilai RON berbeda juga berdampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar.
1. Dampak terhadap Konsumsi
Mesin dengan kebutuhan bahan bakar beroktan tinggi biasanya bekerja lebih efisien jika menggunakan bensin yang sesuai. Bensin campur beroktan rendah dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar karena mesin harus bekerja lebih keras untuk mencapai performa optimal.
2. Pengaruh terhadap Jarak Tempuh
Bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, yang berdampak pada menurunnya jarak tempuh per liter. Ketidaksempurnaan ini memaksa mesin menggunakan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama, sehingga efisiensi bahan bakar menurun.
3. Efek Jangka Panjang terhadap Sistem Bahan Bakar
Pencampuran bensin dengan nilai RON yang tidak konsisten dapat berdampak negatif pada sistem bahan bakar, seperti injektor dan katup. Pembakaran yang tidak sempurna berisiko meninggalkan residu karbon di ruang bakar dan komponen lain, yang pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi aliran bahan bakar serta meningkatkan potensi penyumbatan.
Risiko Jangka Panjang terhadap Mesin Kendaraan
Di samping dampak langsung terhadap performa dan efisiensi, pencampuran bahan bakar dengan RON berbeda juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada mesin kendaraan.
1. Kerusakan Komponen Mesin
Knocking yang terus-menerus akibat penggunaan bahan bakar tidak sesuai dapat menyebabkan keausan pada piston, silinder, serta busi. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menyebabkan mesin mengalami overheat dan bahkan kerusakan permanen.
2. Penumpukan Karbon dalam Ruang Bakar
Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan residu karbon yang dapat menumpuk di ruang bakar. Akumulasi ini bisa mengganggu fungsi klep dan injektor, serta mengurangi efisiensi proses pembakaran, yang pada akhirnya meningkatkan frekuensi perawatan.
3. Dampak terhadap Emisi Gas Buang
Ketidaksempurnaan pembakaran juga berpotensi meningkatkan emisi gas buang, seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Hal ini tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan kendaraan gagal dalam uji emisi berkala.
Bensin campur dengan nilai RON berbeda mungkin tampak sebagai langkah praktis atau ekonomis. Namun, tindakan ini berisiko menurunkan performa mesin, mengurangi efisiensi bahan bakar, serta mempercepat kerusakan komponen kendaraan.
Untuk menjaga kinerja dan umur mesin, disarankan untuk selalu menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jika ingin beralih ke jenis bahan bakar lain, lakukan secara bertahap dan pantau respons mesin secara cermat.
