Mitos atau Fakta, AC Harus Mati Sebelum Mesin Mobil Dimatikan? | Wuling

Life Style

Mitos atau Fakta, AC Harus Mati Sebelum Mesin Mobil Dimatikan?

29 Januari, 2025

Image Mitos atau Fakta, AC Harus Mati Sebelum Mesin Mobil Dimatikan?

Kebiasaan mematikan AC sebelum mesin mobil dimatikan sering kali menjadi topik perdebatan di kalangan pengendara. Banyak yang beranggapan bahwa kebiasaan ini penting untuk menjaga kondisi aki dan sistem kelistrikan mobil. 

Namun, apakah itu benar-benar diperlukan atau hanya mitos yang berkembang di kalangan pengguna mobil? Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai mitos dan fakta seputar kebiasaan tersebut, serta apakah hal ini berpengaruh pada performa kendaraan Anda.

Apa yang Terjadi Ketika Mesin Mobil Dimatikan dengan AC Menyala?

Mematikan mesin mobil dengan AC masih menyala, terutama pada mesin mobil yang lebih tua, dapat menyebabkan beberapa masalah pada komponen mesin. Ketika AC mobil dimatikan, kipas pendingin akan tetap berputar, menandakan bahwa suhu mesin masih tinggi. Jika mesin dimatikan dalam kondisi ini, komponen-komponen mesin, seperti kepala silinder dan blok mesin, tidak mendapatkan pendinginan yang memadai. Suhu yang masih tinggi ini dapat menyebabkan pemuaian pada bagian-bagian tersebut.

Jika mobil sering mengalami peningkatan suhu, kebiasaan mematikan mesin tanpa mematikan AC terlebih dahulu dapat memperburuk kondisi tersebut, menyebabkan kepala silinder mudah melenting dan berisiko merusak mesin. Untuk itu, pada mobil yang lebih tua yang belum dilengkapi dengan sistem pengaturan suhu otomatis, sangat penting untuk mematikan AC sebelum mesin dimatikan, guna memastikan mesin memiliki waktu untuk mendingin dengan baik.

Tidak Lagi Perlu Mematikan AC Mobil Sebelum Mesin Dimatikan

Sekarang ini, tidak lagi diperlukan untuk mematikan AC mobil sebelum mesin dimatikan, terutama pada mobil-mobil baru yang sudah dilengkapi dengan teknologi canggih. Hal ini karena sistem kelistrikan pada mobil modern telah terkomputerisasi dan diatur oleh ECU (Electronic Control Unit). Dalam sistem ini, meskipun AC dalam keadaan menyala, mobil masih bisa distarter tanpa masalah.

Teknologi AC mobil saat ini dirancang untuk dapat beroperasi dalam kondisi ekstrem, seperti suhu rendah atau kipas yang berputar maksimal dalam waktu lama, tanpa mengganggu kinerja mesin. Dengan adanya sistem yang terpusat dan pengaturan suhu otomatis, mobil-mobil baru mampu mengatur keseimbangan suhu dan pendinginan mesin dengan lebih efisien, mengurangi risiko kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil-mobil zaman dulu. 

Perawatan AC Mobil yang Benar

ac mobil

Perawatan AC mobil memerlukan perhatian khusus, terutama pada beban listrik saat mesin pertama kali dihidupkan. Jika AC masih aktif, kompresor akan langsung berfungsi, memberikan beban tambahan pada aki, apalagi jika kondisi aki sudah tidak optimal. Untuk mobil yang lebih tua atau kendaraan dengan aki yang mulai menurun, lebih baik mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin. Ini mencegah beban berlebih pada sistem kelistrikan.

Berbeda dengan AC di dalam ruangan, perawatan AC mobil memiliki tantangan tersendiri. Sebagai contoh, untuk membersihkan evaporator, prosesnya bisa cukup rumit karena harus membongkar dashboard kendaraan. Selain itu, filter AC yang berfungsi menyaring kotoran sebelum udara masuk ke kabin juga perlu diperhatikan agar kinerja AC tetap optimal. Sebaiknya, penggantian komponen AC dilakukan secara berkala, biasanya setiap 30.000 kilometer, untuk menjaga kualitas udara dan mencegah kerusakan pada sistem AC.

 

Secara keseluruhan, kebiasaan mematikan AC sebelum mesin dimatikan memang sangat penting, terutama untuk kendaraan dengan aki yang lebih tua atau yang sudah mulai menurun performanya. Namun, pada mobil yang lebih baru dengan sistem kelistrikan yang lebih baik, hal ini tidak menjadi masalah besar. Yang terpenting adalah melakukan perawatan AC secara rutin untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan tidak menambah beban berlebih pada kendaraan Anda.

Banner Cortez CT Mobil Keluarga Terbaik