Memahami Viskositas Oli untuk Performa Mesin mobil | Wuling

Auto Tips

Memahami Viskositas Oli Terhadap Performa Mesin mobil

21 Mei, 2024

Image Memahami Viskositas Oli Terhadap Performa Mesin mobil

Viskositas oli berkaitan dengan tingkat kekentalan serta kemampuan oli dalam mengalir. Memilih oli dengan viskositas yang tepat sangat penting untuk kondisi operasional kendaraan kita. Hal ini memastikan bahwa setiap komponen mesin tetap terlumasi dengan baik sehingga gesekan bisa diminimalisir.

Viskositas oli adalah nilai kekentalan oli berdasarkan angka. Pada setiap kemasan oli, pasti akan ditemui angka-angka yang mudah terlihat karena menerangkan tingkat kekentalannya. Setiap angka yang tertera pada kemasan oli ini memiliki arti tersendiri. Salah satunya adalah semakin besar angka tersebut makan tingkat kekentalannya akan semakin tinggi pula.

Perlu diketahui bahwa oli adalah cairan pelumas yang dapat mencegah mesin berkarat dan bisa menjaga suhu mesin dengan baik. Pada setiap mobil, biasanya akan dianjurkan oli dengan standar viskositas atau kekentalan tertentu.

Memakai oli yang standar tentu akan membuat performa mesin lebih terjaga daripada menggunakan oli dengan viskositas asal-asalan. Meski menggunakan oli dengan tingkat viskositas yang berbeda tidak terlalu berdampak signifikan dalam jangka waktu pendek, namun dalam jangka panjang bisa membuat performa mesin menurun.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui viskositas oli yang tepat untuk digunakan pada kendaraan kesayangan Anda.

Membaca Arti Kode Viskositas Oli

Membaca Arti Kode Viskositas Oli
Gambar Membaca Arti Kode Viskositas Oli

Dalam setiap kemasan dari botol oli, biasanya akan disertai dengan kode berupa huruf dan angka. Setiap huruf dan angka ini memiliki arti sendiri dari produsen yang menjelaskan tingkat viskositas oli tersebut.

Oh ya sebelum lanjut membaca, Wuling punya informasi menarik yang sayang untuk kamu lewatkan.

Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan brosur kami yang informatif.

Download Brosur Cloud EV

Download Brosur Alvez

Download Brosur Air ev

Download Brosur BinguoEV

Download Brosur Almaz Hybrid

Download Brosur Almaz RS Pro

Download Brosur Almaz RS EX

Download Brosur New Almaz RS

  • Kode Oli API

API merupakan singkatan American Petroleum Institute yang bertugas menentukan kualitas oli. Pada oli API menggunakan 2 huruf di belakang kode API, sebagai contoh adalah SN dan CH.

Huruf pertama menunjukkan jenis kendaraan. Misalnya, pada kendaraan yang menggunakan bensin, olinya berkode S. Sementara, kendaraan yang menggunakan mesin diesel berkode C.

Kedua menunjukkan kualitas oli terbaru. Semakin dekat huruf dengan Z, artinya kualitasnya semakin bagus. Misalnya, oli API SN jelas lebih bagus daripada oli API SJ. Mobil keluaran terbaru sebaiknya menggunakan kode oli dengan huruf mendekati Z.

  • Kode Oli JASO

JASO adalah kepanjangan dari Japanese Automotive Standard Association. Merupakan sebuah lembaga dari Jepang yang bertugas menilai standar kualitas oli. Berbeda dengan API dan SAE yang digunakan pada mobil, JASO ini digunakan khusus untuk sepeda motor. Kode yang ada pada oli JASO ini diikuti dua huruf, yakni MB dan MA.

MB digunakan pada motor matic atau skutik dengan kopling kering. Oli jenis ini memiliki daya gesek lebih rendah dibandingkan JASO MA. Sementara, kode oli MA artinya oli dapat digunakan untuk motor berkopling basah, seperti motor sport atau motor bebek.

  • Kode Oli SAE

Society of Automotive Engineer (SAE) adalah asosiasi yang mengatur standar internasional mengenai kekentalan oli. Kode SAE ditulis dengan diikuti huruf dan angka, contohnya adalah 20W-40, SAE 10W-40, dan SAE 5W-30.

Kode 20W ini menunjukan kekentalan oli pada suhu dingin, baik disebabkan oleh udara sekitar maupun ketika mesin baru menyala. Sementara, W merujuk pada kata Winter. Semakin kecil angka yang ada di depan huruf W, artinya semakin encer oli itu di suhu dingin.

Sementara, dua angka di belakang huruf W menandakan kekentalan oli di suhu tinggi. Semakin kecil angka di belakang, artinya semakin encer di suhu tinggi. Selain itu, kode SAE dengan kombinasi tersebut juga menunjukkan oli bersifat multigrade yang bisa mengubah kekentalan oli sesuai kondisi suhu.

Selain multigrade, ada juga SAE oli single grade yang tidak banyak berubah walaupun terjadi perubahan suhu. Oli ini cocok digunakan di daerah yang memiliki suhu stabil.

Jenis oli yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah SAE 10W-30 atau 15W-50, dan di wilayah bersuhu dingin menggunakan SAE 5W-30. Sebagai informasi, pengujian viskositas oli ini dilakukan dalam kondisi suhu -30 dan -35 derajat celcius.

Jenis Viskositas Oli

  • Kekentalan Tetap

Kekentalan tetap adalah oli yang kekentalannya tidak berubah-ubah meski suhu dari mesin atau sekitar berubah. Oli kekentalan tetap atau disebut single grade ini biasanya ditemukan dalam oli transmisi mobil.

  • Kekentalan Dinamis

Kekentalan dinamis atau biasa disebut multigrade merupakan oli dengan nilai kekentalan berbeda pada saat berubah dari rendah maupun suhu tinggi. Biasanya, oli dengan viskositas multigrade ini digunakan untuk mesin.

Standar Viskositas Oli

Standar Viskositas Oli
Gambar Standar Viskositas Oli

Dalam menggunakan oli untuk motor maupun mobil tentu berbeda. Ada banyak sekali merk oli yang dipasarkan di dunia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Namun, akan lebih baik mengikuti anjuran dari produsen otomotif agar performa mobil maupun motor tetap terjaga.

Dalam pemilihan menggunakan oli memang beragam dan sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya, kekentalan yang digunakan mesin motor berada pada angka 10 hingga 40. Sedangkan, kekentalan SAE oli mobil berbahan bakar bensin biasanya digunakan kekentalan SAE 20W-50, SAE 10W-40, SAE 5W-30, dan SAE 40. Terdapat banyak faktor yang menentukan pemilihan jenis oli mobil, salah satunya adalah usia kendaraan serta spesifikasi mesin mobilnya.

Viskositas Oli untuk Mesin Diesel

Oli untuk mesin diesel memiliki kode yang berbeda. Kalau untuk mesin bensin menggunakan kode S, sedangkan untuk oli diesel, kodenya adalah huruf C (commercial).

Kode ini ditandai dengan kode API misalnya CA, CD, dan CH. Meskipun dibedakan dengan huruf S dan C, tetapi ada pula pelumas yang bisa digunakan pada kedua jenis mesin. Pelumas yang digunakan pada kedua jenis mesin biasanya adalah double grade. Tandanya adalah dua kode setelah tanda API, misalnya API SN/CF.

Berikut viskositas oli untuk mesin diesel:

  • 5W-40

Biasanya sudah menggunakan bahan full sintetik. Digunakan untuk mobil diesel modern dengan teknologi common rail yang usianya di bawah 10 tahun.

  • 5W-30

Digunakan pada mobil diesel modern turbo maupun non turbo.

  • 10W-40

Cocok digunakan pada mobil diesel di atas 5 tahun atau di atas 70.000 km.

  • 15W-40

Digunakan pada mobil diesel yang sudah berusia di atas 10 tahun. Mobil tua tidak membutuhkan oli yang encer karena biasanya komponennya sudah tidak terlalu presisi.

Banner Cortez CT Mobil Keluarga Terbaik