Tarikan Mobil Terasa Berat? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
25 Juni, 2023
Tarikan mobil yang terasa berat saat dikendarai dapat menjadi pengalaman yang mengganggu dan mengurangi kenyamanan berkendara Anda. Ketika mobil tidak memberikan respons yang baik dan tarikannya terasa lambat, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah ini.
Situasi kemacetan yang serupa dengan di Jakarta juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya tarik kendaraan berat. Karena jarangnya mobil mencapai kecepatan 80 km/jam, karbon yang terakumulasi tidak dapat terbakar dan mempengaruhi daya tarik kendaraan berat. Ketika daya tarik kendaraan berat terpengaruh seperti itu, biasanya mobil menjadi kurang bertenaga.
Sebenarnya, banyak faktor yang menjadi penyebab tarikan mobil terasa berat atau kehilangan tenaga. Dengan memahami faktor-faktor penyebab tersebut, Anda dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga performa mobil Anda tetap optimal.
1. Kendala pada Sirkulasi AC
Jika Anda mengalami tarikan mobil terasa berat saat AC dinyalakan, kemungkinan besar putaran kompresor AC mulai berat, tenaga mesin seperti berkurang dan AC seolah telah menguras tenaga secara signifikan.
Biasanya, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada kondensor atau sistem pengering pendinginan. Selain itu, kenaikan beban kompresor AC juga dapat disebabkan oleh penurunan kinerja minyak pelumas kompresor. Untuk mengatasi hal ini, periksa jalur sistem AC. Kemudian, melakukan penggantian oli kompresor secara teratur agar putaran kompresor akan tetap ringan seperti baru.
2. Penumpukan Karbon dalam Ruang Pembakaran
Untuk meningkatkan kinerja mesin mobil, disarankan untuk memanaskan mesin sebelum digunakan. Namun, jika proses pemanasan dilakukan dalam waktu yang cukup lama, akan menyebabkan penumpukan karbon yang semakin tebal pada ujung elektroda, yang berdampak pada tarikan mobil yang berat.
Saat terjebak dalam kemacetan, pengemudi akan mengendarai mobil dengan putaran mesin yang rendah. Kondisi inilah yang membuat penumpukan karbon. Untuk mengatasi hal ini, sesekali disarankan untuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, seperti di jalan tol guna menghilangkan penumpukan karbon tersebut.
3. Keausan Kampas Kopling
Salah satu penyebab tarikan mobil terasa berat adalah keausan dan penipisan kampas kopling. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kampas kopling yang sudah berkurang sehingga kekuatannya dalam mencengkeram flywheel menjadi berkurang.
Khusus untuk mobil dengan transmisi manual, kekuatan mencengkeram yang tidak mencukupi ini menciptakan celah yang berpotensi menyebabkan selip dan membuat pedal gas terasa berat.Selain tarikan mobil yang terasa berat, gejala lain yang dapat dirasakan adalah adanya getaran saat mobil bergerak, yang membuat pengemudi merasa kurang nyaman. Untuk mengatasi masalah ini, cukup dengan mengganti kampas kopling agar kerusakan tidak menyebar ke komponen mobil lain, seperti flywheel dan pressure plate.
4. Daya Cengkram Rem yang Terlalu Kuat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyetelan daya cengkram rem yang terlalu kuat dapat menjadi faktor penyebab mobil tidak bergerak atau bahkan berat. Umumnya, masalah penyetelan daya cengkram rem yang terlalu kuat ini terjadi pada mobil dengan rem jenis tromol. Solusinya cukup sederhana, yaitu dengan menyetel ulang daya cengkram rem tromol.
5. Pelumasan yang Kurang pada Bearing Roda
Bearing roda merupakan bagian komponen pada poros roda yang berfungsi sebagai bantalan roda dengan steering knuckle. Sebagai bantalan, bearing roda membutuhkan pelumasan yang cukup. Jika pelumas pada bearing roda berkurang, maka pedal gas akan terasa berat.
Selain menjadi penyebab tarikan mobil matic berat, kurangnya pelumasan pada bearing roda juga menyebabkan suara yang tidak nyaman saat mobil bergerak, karena bearing roda sulit membantu perputaran roda. Untuk mengatasi masalah ini, cukup memberikan pelumas pada bearing roda. Namun, jika terdapat retak pada bearing roda, sebaiknya gantilah dengan bearing roda baru.
6. Penyumbatan Catalytic Converter
Prinsip kerja catalytic converter adalah menyerap gas buang yang dihasilkan oleh mesin dan mengubahnya menjadi gas yang lebih ramah lingkungan sebelum dilepaskan melalui knalpot. Agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak tersumbat, catalytic converter perlu dibersihkan atau diservis secara rutin.
Apabila komponen ini mengalami penyumbatan, akan terjadi tarikan berat pada mobil dan kamu akan menghadapi kesulitan saat menginjak pedal gas. Hal ini disebabkan oleh gas polutan yang menyerap katalis, yang lama kelamaan berubah menjadi lapisan kerak. Jika kerak tersebut terus menumpuk tanpa pernah dibersihkan, maka saluran katalitik akan tertutup.
Penyumbatan saluran katalitik tersebut menghambat putaran mesin mencapai batas maksimumnya. Akibatnya, tarikan mobil menjadi berat dan pedal gas terasa berat. Solusinya adalah dengan rutin membersihkan atau mengganti catalytic converter yang sudah tidak dapat digunakan lagi jika perlu.
7. Penyumbatan Turbo Vane
Pada mesin diesel, terdapat sebuah komponen yang disebut turbo yang berfungsi untuk meningkatkan torsi dan daya mesin mobil. Di dalamnya terdapat komponen bernama turbo vane yang bertugas menjaga katup yang mengatur tekanan tambahan dari turbo agar tetap beroperasi dengan lancar.
Namun, masalah timbul ketika katup tersebut terjebak dalam posisi tertutup, sehingga aliran udara yang seharusnya masuk ke dalam mesin menjadi sulit dan terhambat. Akibatnya, mesin mobil mengalami kesulitan mencapai batas rpm maksimum meskipun pedal gas telah ditekan sepenuhnya. Untuk mengatasinya, disarankan untuk melakukan servis mobil di bengkel resmi.
8. Kesalahan dalam Memilih Oli
Sebagai pemilik mobil, Anda hanya perlu mengganti oli sesuai dengan batas penggunaannya. Menggunakan oli yang terlalu kental akan menyulitkan pergerakan mesin, sehingga tarikan menjadi berat. Sebaliknya, menggunakan oli yang terlalu encer akan mengurangi pelumasan mesin secara optimal.
Jika Anda melihat botol oli, terdapat kode SAE (Society of Automotive Engineers) pada labelnya. Kode kekentalan oli biasanya ditunjukkan dengan angka seperti 10W-10, 20W-20, 30W-30, 40W-40, dan lain sebagainya. Semakin kecil kode oli mesin, semakin encer teksturnya.
Dengan mengenali faktor-faktor di atas, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tarikan mobil yang berat dan menjaga performa mobil Anda tetap optimal. Pastikan melakukan perawatan rutin dan servis mobil secara berkala untuk menjaga kinerja dan kenyamanan berkendara yang baik.